Publik Salahkan Vietnam atas Kasus Ezra, Lalu Kemana PSSI Selama Ini?

Sabtu, 23 Maret 2019 | 14:37
www.instagram.com/ezrawalian

Ezra Walian

HAI-Online.com -Beberapa hari terakhir, Ezra Walian tengah ramai menjadi bahan pembicaraan banyak orang setelah penyerang RKC Waalwijk tersebut gagal membela timnas Indonesia pada ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Gagalnya Ezra membela timnas U-23 itu membuat banyak pihak geram, sejumlah orangmenuding kalau Vietnam berperan penting dalam keputusan AFC yang sebelumnya harus sampai meminta konfirmasi pihak FIFA mengenai status dari pesepakbola berusia 21 tahun tersebut.

"Ini akal-akalan Vietnam untuk ganggu konsentrasi timnas. Di Piala AFF U-22 kemarin, Marinus Wanewar juga disebut curi umur. Keputusan tidak masuk akal," ujar manajer Ezra, Wide Ananda Putra seperti yang dikutip HAI dariKompas.com.

Sampai akhirnya, FIFA pun memutuskan bahwa mantan pemain Ajax Amsterdam itu nggak boleh ikut serta membantuEgy Maulana Vikri dan kawan-kawan untuk mendapatkan satu tiket menuju kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Baca Juga : Gagal Bela Timnas di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Ezra Walian Bakal Jadi Pemain ke-12

"Berdasarkan data dari dokumen yang kami terima,EzraWaliantidak berhak meminta berpindah asosiasi karena dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi sebagai perwakilan Belanda," demikian bunyi suratFIFAke PSSI.

Alhasil, keputusan itu pun langsung membuat banyak orang naik pitam, kebanyakan dari mereka pun kemudian membandingkan kasus Ezra dengan punggawa muda Thailand yang pernah main buat timnas U-17 Swiss, Charyl Chappuis.

Chappuis baru mengajukan kewarganegaraan Thailand pada tahun 2013 dan sebelumnya pernah membela pada ajang Piala Dunia U-17 bersama timnas Swiss, namun dirinya tetap mendapatkan izin dari AFC untuk membela Negeri Gajah Putih.

Hal itu pun kemudian menimbulkan banyak tanya, namun kebanyakan orang hanya ingin tahu kenapa Chappuis boleh bermain untuk Thailand sedangkan Ezra nggak bisa membela timnas Indonesia padahal keduanya sudah bermain di laga resmi bersama negara lain.

FYI aja nih, Chappuis sendiri akhirnya bisa membela Negeri Gajah Putih karena federasi sepak bola Thailand bergerak aktif dengan langsung menyerahkan sejumlah dokumen pendukung, yang kemudian membuat FIFA memberi izin buat doi.

Ketika banyak orang sibuk menuding Vietnam dan membanding-bandingkan kasus Ezra dengan Chappuis, kebanyakan dari mereka sampai lupa bahwa satu hal yang patut dipertanyakan adalah ke mana PSSI selama ini? Apa yang mereka kerjakan?

Baca Juga : Wacana Haramkan PUBG Dibanjiri Penolakan, MUI Pertimbangkan Masukan dari Masyarakat

Kalau memang PSSI niat untuk menaturalisasi Ezra Walian, kenapa dokumen-dokumen terkait nggak mereka urus dari awal, bukan malah dadakan beberapa hari sebelum kualifikasi Piala Asia U-23 2020 dimulai.

Harusnya, sebelum melakukan naturalisasi, PSSI sudah mengetahui kalau pesepakbola kelahiran 22 Oktober 1997 itu dulu pernah bermain untuk timnas U-17 Belanda padapertandingan resmi, tepatnya kualifikasi Piala Eropa U-17 2014.

Bukan malah mengurus dokumen-dokumen dari Ezra Walian secara mendadak, dan mirisnya lagi baru bergerak aktif ketika hal-hal itu dipermasalahkan sejumlah pihak.

Beruntung, FIFA masih memberikan kesempatan PSSI untuk mengajukan banding terkait kasus Ezra Walian, dan harusnya federasi sepak bola Indonesia tersebut bisa memenangkannya apabila berkaca pada kasus Charyl Chappuis dan Diego Costa.

Semoga, kasus ini menjadi pembelajaran untuk PSSI supaya ke depannya bisa lebih berperan aktif karena kalau kasus Ezra sampai terulang, bakalan banyak bibit-bibit yang nantinya akan terbuang sia-sia, bener nggak sob? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya