5 Tips Memilih Produk Fashion Ramah Lingkungan, Selalu Ingat Sebelum Beli Barang

Sabtu, 02 Maret 2019 | 20:00
iStockphoto

Ilustrasi Fashion ramah lingkungan

HAI-ONLINE.COM - Bagi mereka yang sadar lingkungan dan gaya, memilih ‘sustainable fashion’, atau mode berkelanjutan, adalah langkah yang tepat. Soalnya, gaya fashion ini emang ramah lingkungan!

Mode berkelanjutan, juga dikenal sebagai eco-friendly fashion, memperhatikan aspek-aspek lingkungan, etika dan sosial untuk memastikan bahwa produksi dan penjualan produk-produk mode memiliki dampak seminimal mungkin pada lingkungan.

Merek-merek busana outdoor memberi perhatian khusus pada mode berkelanjutan, khususnya karena banyak dari pengguna merek-merek tersebut memang mencintai alam.

Jadi, bagi mereka yang mau tampil keren dan tetap menjalankan hidup aktif penuh keseruan di alam terbuka atau tempat-tempat terkini di sekitar kota, memilih pakaian dan sepatu yang ramah lingkungan adalah suatu kewajiban.

Timberland, salah satu merek fashion yang bertujuan untuk menggunakan bahan daur ulang, organik dan terbarukan di semua produk mereka, memberikan tips tentang cara memeriksa apakah pakaian dan sepatu tertentu terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan.

1. Botol air minum daur ulang

TImberland

Sepatu ReBOTL dari TImberland

Botol air minum plastik telah jadi salah satu sampah konsumen yang sering mengotori sungai, laut, dan tempat pembuangan akhir.

Kini, sudah ada teknologi yang bisa mendaur ulang polyethylene terephthalate (PET), bahan yang terkandung dalam botol plastik, dan mengubahnya jadi bahan untuk membuat sepatu, seperti bot.

Contohnya, bahan yang bernama ‘ReBOTL’ terbuat dari botol-botol minum air plastik.

Baca Juga : Siswa SMA Al Azhar yang Berkata Kasar Pada Guru, Menangis Saat Klarifikasi

2. Katun organik

iStockphoto
Khosrork

Ilustrasi fashion ramah lingkungan.

Nggak seperti katun konvensional yang tumbuh menggunakan bahan kimia yang mengotori udara, air dan tanah, katun organik ditanam menggunakan metode yang minim dampak negatifnya pada lingkungan.

Proses menanam katun organik menjaga fertilitas tanah, mengurangi penggunaan pupuk beracun, dan memastikan biodiversitas biologis pertanian.

Maka itu, baju dan aksesoris terbuat dari katun organik jauh lebih ramah lingkungan karena memakai bahan baku berkelanjutan.

3. Bahan Kulit Bersertifikasi

Produk-produk yang menggunakan bahan kulit memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi estetika dan daya tahan. Akan tetapi, bahan kulit juga harus ramah lingkungan.

Leather Working Group (LWG) adalah asosiasi yang terdiri dari merek, perusahaan manufaktur, dan penyamakan kulit yang membuat produk-produk kulit ramah lingkungan.

LWG memberi rating emas, perak, dan perunggu pada penyamakan kulit yang memenuhi aturan-aturan terkait kelestarian lingkungan. Merek-merek yang sadar lingkungan akan selalu mengambil bahan baku dari penyamakan kulit bersertifikat dari LWG.

4. Bebas PVCPVC, atau polyvinyl chloride, adalah salah satu polimer plastik yang paling umum digunakan.

Karena sifatnya yang tahan air, PVC umum digunakan oleh industri mode untuk membuat sepatu, jaket dan tas.

Namun, proses produksi PVC melepaskan kimia berbahaya ke udara, air dan tanah.

Mengingat hal ini, akan lebih baik untuk membeli sepatu, pakaian dan aksesoris yang mempunyai sifat seperti PVC namun terbebas dari polimer plastik ini.

5. Bebas PFCPFC, atau perfluorocarbons, adalah senyawa yang sering ditemukan di durable water repellent (DWR), yaitu lapisan atas pada perlengkapan outdoor, dari jaket hingga tenda, yang tahan air dan bisa melindungi pemakai dari basah.

Seperti PVC, proses pembuatan PFC melepaskan kimia ke udara, air, dan tanah, dengan demikian mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Teknologi masa kini telah memungkinkan DWR diproduksi bebas dari PFC. Maka itu, menggunakan perlengkapan bebas PFC sangat disarankan.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya