HAI-ONLINE.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, negaranya nggak akan jadi kamp bagi migran ilegal dan pengungsi. Pemerintahan Trump menghadapi kritik keras akibat kebijakan imigrasinya yang memisahkan anak-anak migran gelap dari orangtua mereka. Sementara, Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS menyatakan, nggak memiliki kebijakan yang memisahkan anggota keluarga. Kasus krisis migran jadi sorotan publik, setelah penangkapan terhadap mereka ketika melintasi perbatasan terus terjadi. Migran orangtua dijebloskan ke dalam penjara sehingga terpisah dari anak-anak mereka.Gimana ceritanya kebijakan imigrasi pemerintahan Trump membuat anak-anak migran terpisah dari orangtua? Semua ini berawal dari meningkatnya jumlah migran ilegal yang masuk ke AS. Dari Maret hingga Mei tahun ini, lebih dari 50.000 orang per bulan ditangkap karena masuk ke perbatasan AS dari Meksiko. Sekitar 15 persen migran yang menyeberang ke AS merupakan keluarga, dan 8 persen adalah anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa.
Cek: 5 Akun Instagram Bule yang Sering Di-tag Netizen Indonesia Karena Username-nya
Warga Meksiko bisa dikirim pulang ke negaranya, tapi jumlah migran yang melonjak dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador, sulit untuk dideportasi. Banyak atau bahkan hampir semua keluarga dan anak-anak yang tiba meminta suaka. Mereka khawatir dengan kekerasan di negaranya kalo kembali pulang.Sebelumnya, pencari suaka mendaftarkan kasus mereka dan kemudian dibebaskan kendati kasusnya masih dalam peninjauan. Sekarang, ada sekitar 600.000 kasus yang sedang ditinjau, namun banyak yang nggak pernah muncul untuk audiensi. Para migran itu malah menghilang dan melebur dalam masyarakat AS. Administrasi Trump menilai, pendekatan itu telah jadi magnet bagi siapa pun yang ingin memasuki AS.Kebijakan Trump ini diprotes banyak pihak. Termasuk para ilustrator dan seniman. Mereka bahkan membuat karya seni keren untuk menentang kebijakan Donald Trump. Lihat di bawah ini:
1. Cover The New Yorker
2. Cover Time
3. Karya Justin Teodoro yang menyindir jaket Ivanka Trump
4. Karya Bill Bramhall untuk New York Daily News