Follow Us

Jangan Salah, Bus Malam Pun Ada Yang Semewah Pesawat. Ini Buktinya

Intisari Online - Selasa, 05 Juni 2018 | 15:45
Bus Malam Semewah Pesawat
Intisari

Bus Malam Semewah Pesawat

HAI-online.com - Jangan remehkan bus Antar Kota Antar Propinsi alias AKAP. Sebab, di awal-awal masa kemerdekaan dulu, bus-bus inilah yang berjasa mengantarkan warga dari satu daerah ke daerah lain.

Setidaknya, itulah sisi historis yang diungkapkan Angga Vircanza Chairul, Direktur Utama PT. NPM (Naikilah Perusahaan Minang), sebuah perusahaan pengelola bus yang telah berdiri sejak 1937.

“Masa jaya transportasi bus itu terjadi tahun 1990-an,” ungkap Angga. Kala itu bus merupakan pilihan utama masyarakat Indonesia. Maklum, tiket bus jauh lebih murah ketimbang pesawat terbang.

Kondisi berubah selepas 2001, saat leasing pesawat makin murah serta izin pendirian maskapai dan pembukaan rute terbuka lebar.

Ditambah lagi hadirnya Low Cost Carrier (LCC) atau penerbangan bertarif rendah, bus mulai terpinggirkan. Penumpang perlahan-lahan mulai beralih menggunakan pesawat atau kereta api.

Apa boleh buat, transportasi bus memang memiliki kelemahan waktu tempuh yang lebih lama. Hal itu diakui Kurnia Lesani Adrian atau Sani, Direktur Utama PT. San Putra Sejahtera dan PT. Putera Mulya Sejahtera.

Intisari

Bandingkan saja, rute Jakarta-Yogyakarta menggunakan bus bisa mencapai waktu tempuh 8-10 jam, tergantung dari kondisi jalan raya. Sementara pesawat, cukup 1 jam saja.

Kendati begitu, pertimbangan waktu tempuh dan harga masih bisa diperdebatkan di mata Sani. Contoh, rute Jakarta-Yogyakarta dengan pesawat, harga tiketnya Rp450 ribu. Sedangkan tiket bus eksekutif dengan rute yang sama dihargai Rp 200 ribuan.

Dengan pesawat, kita harus pergi ke bandara setidaknya tiga jam sebelumnya berangkat dari rumah. Karena kita wajib check in sejam sebelum take off. Kita bayar taksi ke bandara minimal Rp 70 ribu ditambah tol segala macam.

Belum ditambah nanti transportasi setelah sampai, apalagi kalau tujuannya cukup jauh dari bandara. “Katakanlah Rp 70 ribu lagi untuk taksi, coba saja hitung perbandingan waktu tempuh dan harga yang harus dibayar,” tutur Sani.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest