HAI-Online.com - "Bila tidak mampu membuang sampah pada tempatnya, maka telanlah makanan atau minuman beserta kemasannya," setidaknya, begitulah bunyi pesan yang terpampang pada rambu kebersihan buatan kKomunitas Gara-Gara Kopi dan Saya Pilih Bumi di Pantai Batu-Batu, Kenjeran, Surabaya.
Bukan tanpa alasan, kedua komunitas tersebut sengaja memasang rambu kebersihan yang berisi pesan menohok karena merasa prihatin dengan minimnya kesadaran masyarakat untuk membuat sampah pada tempat yang telah disediakan.
Seperti yang kita bisa lihat sendiri, permasalahan sampah semakin hari semakin mengerikan karena nggak cuma ditemukan di dalam palung terdalam aja, beberapa di antaranya bahkan masuk kedalam tubuh hewan-hewan laut.
Selain itu, dalam penelitian terbaru terungkap bahwa mikroplastik yang berasal dari sampah plastik secara mengejutkan udah ditemukan di dalam kotoran manusia lho sob!
Baca Juga : Dari Kamp Nazi Sampai Eksekusi Hukuman Mati, Ini 7 Momen Seram yang Tertangkap Kamera Drone
Hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai manusia sekarang tengah berada di dalam situasi saling membunuh sesama dan juga makhluk hidup lainnya melalui sampah-sampah yang selama ini kita hasilkan.
Bermula dari situlah, Komunitas Gara-Gara Kopi dan Saya Pilih Bumi mengadakan aksi pungut sampah di Pantai Batu-Batu, Kenjeran, Surabaya pada Minggu pagi kemarin (6/1).
Nggak cuma melakukan aksi pemungutan sampah aja, kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 40 orang dari kedua komunitas ini juga diikuti dengan peletakan 20 tempat sampah dan juga rambu kebersihan.
Menurut Ketua Umum Komunitas Gara-Gara Kopi, Dwi Prima Yudha, tempat sampah dipilih sebagai pengingat dan fasilitas yang memudahkan pengunjung pantai agar nggak membuang sampah sembarangan.
Selain itu, desain tempat sampah pun dibuat semenarik mungkin supaya para pengunjung tertarik untuk membuang sampah yang mereka hasilkan pada tempatnya.
"Ada berbagai macam desain. Supaya orang semakin tertarik buang sampah di tempat sampah," terang Dwi seperti yang dilansir HAI dari National Geographic Indonesia.
Salut deh! Semoga komunitas serupa ke depannya juga muncul di daerah-daerah lain sehingga bisa membantu masyarakat untuk lebih sadar dan peduli dengan lingkungannya. (*)