HAI-online.com - Ternyata kebiasaan kita buang sampah sembarangan itu masih tinggi, bro. Minggu (23/09) pagi tadi, HAI membuktikannya. Bersama HAI School Crew, HAI ikut gerakan #SayaPilihBumi dari National Geographic Indonesia. Di acara Car Free Day Jakarta, kami menyusuri jalanan dari Sarinah, Bundaran HI, Sarinah untuk memunguti sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.
Tau nggak lo, sampah yang dikumpulkan oleh sekitar 40 relawan gerakan ini sampai 165 kilogram, lho. Jenis sampah yang sering kami temukan adalah sampah plastik kresek, alas makan sekali pakai, gelas plastik, tisu, dan puntung rokok. Ya, semuanya adalah sampah-sampah kecil sebenernya. Tapi kalau udah dikumpulin, terbukti kan jadi banyak juga.
"Sepanjang jalan gue mungutin sampah. Kayak nggak ada abis-abisnya, nih, sampahnya," kata Effendi, salah satu peserta yang datang jauh-jauh dari Babelan, Bekasi.
Effendi bersama kawannya, Aryo, totalitas banget memunguti sampah. Bahkan, sampah-sampah kecil yang dibuang di semak-semak, atau di selokan kering, pun mereka 'hajar'.
Gerakan memungut sampah tadi pun direspon positif oleh para pengunjung Car Free Day. Buktinya, nggak sedikit juga tuh pengunjung yang menghampiri relawan untuk nitip buang sampah yang sudah mereka simpan sebelumnya.
Hmm, kalau dipikir-pikir, hal itu juga menunjukkan bahwa fasilitas tempat pembuangan sampah di sepanjang jalur Car Free Day itu masih kurang banyak, tuh. . Buktinya, banyak pengunjung yang mesti ngantongin dulu sampahnya karena nggak nemu tempat pembuangan sampah yang dekat.
Indonesia Darurat Sampah Plastik
Gerakan #SayaPilihBumi ini digagas oleh National Geographic Indonesia karena keadaan di Indonesia sudah cukup parah, sob.
"Berawal dari kerisauan kami akan kondisi kita yang makin tenggelam dalam limbah plastik, kami berkumpul bersama kawan-kawan yang terhubung melalui sosial media di kawasan Car Free Day Jakarta," ungkap Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.
Sebelumnya, sudah ada penelitian juga dari Dr Jenna Jambeck di Universitas Georgia. Menurutnya, Indonesia ada di posisi kedua penyumbang sampah plastik ke lautan. Ini bukan prestasi, sih. Indonesia masih belum punya sistem pengelolaan sampah yang baik. Pun, kesadaran kita untuk mengurangi pemakaian produk plastik sekali pakai, masih kurang.
Karena itu, mulai sekarang kita mesti bergerak, sob. Bawa kebaikan untuk lingkungan kita. Untuk planet tempat kita tinggal. #Bumiatauplastik adalah pertanyaan besar untuk kita semua hari ini.
Kuy, kita kurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, dan biasakan buang sampah pada tempatnya.
#Sayapilihbumi