Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

"Kekerasan Memang Ada di Sekolah"

nova.id - Jumat, 03 Agustus 2012 | 11:29
Kekerasan Memang Ada di Sekolah
nova.id

Kekerasan Memang Ada di Sekolah

"M Ihsan (Foto: Laili) "

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemui pihak sekolah dan polisi. Jumat (3/8), Sekretaris KPAI M Ihsan, beserta Seto Mulyadi dan perwakilan Kemensos bertandang ke SMA Don Bosco. Selama beberapa saat,M. Ihsan, Kak Seto dan Kemensos membicarakan duduk perkara yang menyangkut kasus bullying beberapa waktu lalu.

Pertemuan berlanjut ke Polres Jakarta Selatan dan ditemui AKBP Hermawan SIK, Kasat Reskrim Polres Jaksel. "Kami mendengar hasil penyidikan. Kaget, ternyata kekerasan yang dilakukan oleh pelajar sangat memprihatinkan. Terjadi berkali-kali, pihak sekolah tidak mengetahui kekerasan yang dilakukan oleh senior ke yunior," ungkap M Ihsan.

Tak hanya KPAI, polisi juga ikut prihatin karena sang anak tidak mau mengakui perbuatan, berikut orang tua yang tidak mengambil pusing tindakan anaknya.

Konon, ketika dilakukan pemeriksaan, orang tua pelaku dan pelaku terkesan meremehkan penyidik dan tidak kooperatif. Pun ketika dikonfrontasi dengan korban serta 18 orang saksi kejadian, pelaku. Dan, akhirnya mereka mengakui semua dihadapan orang tua. Reaksi orang tua, tidak menyangka anaknya tega melakukan perbuatan sekejam itu."Dari awal polisi tidak akan menahan pelaku, tapi karena pelaku menghilangkan barang bukti dan mengancam korban, akhirnya ditahan," jelas M Ihsan atas keterangan yang didengarnya langsung dari polisi.

KPAI menghargai sekali upaya polisi yang telah menyediakan waktu berdiskusi dengan orang tua. "Semalam sampai jam 2 malam pak hermawan diskusi dengan orang tua pelaku. Mereka menyadari kelalaiannya dan berjanji akan membina anaknya dan minta maaf pada korban dan orang tuanya," ujarnya lagi.

Atas upaya polisi, menurut KPAI terlihat titik terang usai tersangka ditahan semalam dan mendapat bimbingan polisi. "Pelaku bisa menunduk, mendengar dan menghargai orang. Mereka akan membuat surat permintaan maaf pada korban, berjanji tidak akan mengulang dan siap menerima sanksi dan pembinaan," ungkap Ihsan menirukan penuturan Hermawan.

Kini, polisi mempersilahkan KPAI dan Kak Seto untuk mengupayakan perdamaian antara korban dan pelaku. "Jika bisa damai, polisi akan menggunakan kewenangan diskresinya untuk menghentikan perkara," harap Ihsan.

Menurut rencana, Sabtu (4/8)KPAI akan mengupayakan mediasi di Polres Jaksel. "Kami ucapkan terima kasih, ternyata polisi juga sayang anak. Ini pelajaran untuk semua pihak khususnya Kemendikbud bahwa kekerasan ada di sekolah. Bukan isu!" tandas Ihsan.

Laili

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x