Follow Us

Band Punk Rock Ini Minta Maaf Atas Fotonya Yang Dianggap Menyinggung Agama

Rizki Ramadan - Rabu, 12 April 2017 | 08:30
Ini foto yang dianggap menyinggung umat Budha. Pertama kali dipost di FB Rebel Riot dan dipost ulang oleh Coconut.co
Rizki Ramadan

Ini foto yang dianggap menyinggung umat Budha. Pertama kali dipost di FB Rebel Riot dan dipost ulang oleh Coconut.co

Band punk rock asal Myanmar yang bernama The Rebel Riot sempat membuat heboh media sosial setempat karena foto yang mereka publis. Di foto yang mereka buat saat tur ke Thailand itu mereka bertiga masing-masing mengenakan pakain khas tiga agama berbeda-beda, yaitu Kristen, Budha dan Hindu. Foto mereka unggah ke Facebook pada 20 Maret lalu. Sejumlah netizen menganggap penampilan personel yang berpakaian Budha merendahkan agama tersebut.

Kelompok umat Budha nasionalis Myanmar, Ma Ba Tha juga melayangkan keberatannya terhadap foto tersebut dan menyampaikan tindakan The Rebel Riot ke Kementerian Urusan Agama dan Budaya daerah Yangon.

Sebagai respon, Kyaw Kyaw, pentolan band The Rebel Riot yang memakai pakaian khas Budha tersebut menghubungi pihak Ma Ba Tha untuk menjelaskan bahwa foto tersebut nggak dimaksudkan untuk menyinggung ajaran Budha.

Ia juga menjelaskan bahwa pakaian yang dikenakannya adalah kain yang ia beli dari toko busana dan bukan jubah biara resmi.

Tujuan utama foto tersebut pun sebenarnya bukan untuk menyinggung agama, melainkan untuk menunjukkan kerukunan.

"Pesan utamanya adalah kami ingin menyampaikan bahwa agama-agama yang berbeda bisa rukun (koeksis)," tukar Kyaw Kyaw kepada 7Day.

Seluruh personel band ini pun menyampaikan permintaan maafnya secara resmi lewat sebuah upacara di biara Insein Ywar Ma yang berasosiasi dengan gerakan Budha nasionalis.

Di acara itu yang dihadiri sekitar 20 biksu itu Kyaw Kyaw menandatangani dokumen pengakuan dan mengikrarkan permintaan maaf serta janji nggak akan mengulanginya perbuatan serupa lagi.

"Agama kita menghadapi musuh internal dan musuh eksternal. Ancaman luar itu datang dari perbedaan ras dan agama, sementara ancaman internal dalam itu datang dari godaan orang-orang yang satu agama dan ras. Ini seperti kita memasukkan bola ke gawang sendiri saat jadi pemain belakang sepak bola," kata Pyin Nyinda, petinggi Ma Ba Tha wilayah Yangon dikutip Frontier Myanmar

Pentolan Band Rebel Riot Menandatangi Dokumen Pengakuan dan Permintaan Maaf Atas Aksinya yang dianggap menyinggung agama. (foto olehTheint Mon Soe — J | Frontier)
Sebagai jawabannya, Kyaw Kyaw menyampaikan keyakinannya terhadap ajaran Budha sambil membela tindakannya. "Dalam pemahamanku, musuh internal adalah keserakahan, kemarahan, dan ketidakpedulian," katanya.

The Rebel Riot juga dikenal sebagai band punk yang memiliki jiwa sosial. Mereka punya jaringan sukarelawan yang gemar membagi-bagi makanan gratis kepada anak jalanan.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest