Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

8 Gejala Depresi Pada Remaja yang Harus Diwaspadai

Alvin Bahar - Jumat, 19 Agustus 2016 | 03:30
Mitos yang Salah Tentang Depresi
Alvin Bahar

Mitos yang Salah Tentang Depresi

Kalo kamu atau teman kamu kerjaannya cuma tidur sampai siang, menghabiskan sebagian besar waktu di kamar, dan hanya berbicara seperlunya, coba periksa diri deh. Jangan-jangan, kita adalah remaja dengan gejala depresi.

Statistik di situs Real Simple mengatakan, depresi di kalangan remaja adalah hal yang umum. Depresi dan gangguan bipolar adalah diagnosis kesehatan mental paling umum ketiga pada anak-anak usia 18 tahun ke bawah.

Tapi, bagaimana kita tahu kapan harus khawatir-dan menentukan apakah kita - atau teman kita - membutuhkan bantuan?

"Sangat normal bagi remaja untuk menjadi murung dan mudah tersinggung. Namun, nggak semua remaja murung mengalami depresi," kata Stephanie Dowd, Psy.D, psikolog klinis di Anxiety and Mood Disorders Center di Child Mind Institute di New York City.

"Tapi, ada beberapa gejala tertentu yang bisa menjadi “bendera merah”," lanjutnya. Berikut adalah delapan sinyal depresi yang perlu kita awasi.

1. Lebih sering murung

Standar umum yang dipakai adalah, kita merasa sedih atau mudah marah atau keduanya, pada kebanyakan hari dalam seminggu. Banyak orang dewasa beranggapan, bahwa tanda remaja depresi adalah lesu atau kurang energi, dan memang itulah yang terjadi.

2. Nggak lagi tertarik pada hobi

Ketika kita nggak ingin lagi bermain gitar atau sepakbola yang awalnya sangat kita sukai, waspadalah. Nama gejala seperti ini adalah anhedonia dan ini harusnya diwaspadai oleh kita dan orangtua.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x