Kehidupan mahasiswa nggak pernah jauh dari mencetak tugas-tugas dengan bantuan printer alias mesin cetak. Kalo nggak punya printer di rumah, nge-print tugas yang belasan atau puluhan lembar itu di tukang foto copy pun mahal banget.
Nah, kesulitan yang kerap dialami para mahasiswa dalam mencetak tugas mendorong Theodorus Ega berinovasi dan mendirikan bisnis sendiri. Ega merupakan mahasiswa tingkat akhir di Prasetiya Mulya Business School. Idenya untuk mendirikan Copycino, inovasi berupa anjungan cetak gratis, berawal dari salah seorang temannya.
"Ada teman saya yang minta tolong print tugas setelah ayahnya meninggal dan ekonomi keluarganya berubah. Print tugas kan bisa sampai ratusan ribu rupiah," ujar Ega kepada Kompas.com di sela-sela penjurian kompetisi bisnis DBS BIG di Jakarta, Jumat (12/8).
Akhirnya, Ega meluncurkan "Copycino" pada tahun 2013, meski konsepnya sudah digodok sejak dua tahun lalu dengan modal awal Rp 50 juta.
Gratis? Apa nggak rugi tuh?
Ega mengaku, layanan yang diluncurkannya ini adalah layanan berbasis teknologi dan cloud.Menurut Ega, menjalankan bisnis dan inovasinya ini tak terlalu sulit. Pasalnya, ia telah memperoleh sponsor mesin printer dan tinta cetak dari perusahaan besar. Ia hanya membuat anjungannya, itu pun dengan harga yang murah.