Semakin hari, komunitas yang mengadakan screening film pendek tampaknya makin banyak aja, nih. Wajar. Pasalnya, jumlah film pendek seakan nggak habis-habis dibuat. Baik di acara-acara komunitas, atau acara kampus, bahkan di bioskop alternatif macam Kineforum pun, film pendek selalu mengalir tak ada henti.
“Film pendek adalah masa depan perfilman. Film bakal jadi lebih pendek dan pendek lagi, terlebih film-film yang akan kita konsumsi sehari-hari. Film pendek jadi istimewa, karena dia dengan mudah beradaptasi ke banyak media, bisa cepat dibuat. Dengan persiapan penggarapan yang baik, terutama dari segi cerita, film pendek akan bisa bertahan lama.” ujar Nauval Yazid, Program Director XXI Short Film Festival ketika HAI hubungi beberapa saat lalu.
Well, sebenernya bikin film pendek itu nggak serumit yang dibayangkan, kok. Buktinya, temen-temen kita sesama pelajar aja udah ada yang sering bikin film pendek. Contohnya Tifa, seorang siswi kelas XI SMA 78 Jakarta yang pernah bikin film berjudul Rush di tahun 2015 lalu.
“Film pendek itu cara yang paling oke buat menyalurkan ide-ide kita. Karena kalau film pendek itu kan nggak perlu budget tinggi, terus bisa buat asik-asikan, dan kalau kita mentok, rekaman pakai handphone juga bisa.” cerita cewek yang pernah bikin film pendek berjudul Rush di tahun 2015 lalu ini.
Setuju sama Tifa, sebenernya, bikin film pendek itu nggak butuh budget yang gede-gede banget, kok! Nih, dari Wregas Bhanuteja, alumni Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, yang di tahun 2016 ini baru saja memenangkan kompetisi film pendek di Cannes, HAI mengumpulkan 4 tips sederhana untuk bikin film pendek. Ini dia, 4 tips sederhana yang bikin kamu bisa buat film pendek dengan budget rendah!