Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nekat! Pelajar SMKN 2 Makassar Demo Kantor Polisi untuk Mendukung Gurunya

- Kamis, 11 Agustus 2016 | 14:58
SMK Makassar
Hai Online

SMK Makassar

Ada kejadian yang nggak biasa terjadi di kantor Polsekta Tamalate, pada hari kami ini (11/8). Anak-anak muda yang masih berseragam putih abu-abu tiba-tiba merangsek masuk dan memadati kantor polisi tersebut. Ternyata, mereka adalah teman-teman kita, warga sekolah dari SMKN 2 Makassar. Tujuan mereka hadir di sana adalah untuk menuntut pihak polisi menindak tegas seorang siswa dan orangtuanya yang memukul guru bernama Dahrul.

Seperti dikutip dari Kompas.com, warga SMKN 2 Makassar itu datang dengan didampingi PGRI Sulawesi Selatan dan puluhan guru se-Kota Makassar. Mereka sengaja absen dari pelajaran untuk membela gurunya yang dikeroyok. Sebelum ke Mapolsekta Tamalate, para siswa berunjuk rasa di sekolahnya, Jalan Pancasila, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Makassar. Setelah itu, mereka berangkat ke Mapolsekta Tamalate dan berunjuk rasa di sana.

Rombongan itu menggunakan alat pengeras suara, menuntut pelaku pengeroyokan guru dihukum seberat-beratnya. Aksi siswa, guru-guru, dan PGRI Sulsel ini dikawal ketat aparat kepolisian. Kepala Polsekta Tamalate Komisaris Polisi Muh Azis Yunus memberikan penjelasan bahwa pihaknya tetap menegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Siswa dan orangtuanya yang memukul kita sudah tetapkan sebagai tersangka. Sejak kemarin sampai sekarang masih ditahan. Keduanya kita kenakan Pasal 170 tentang Pengeroyokan," kata Pak Azis di hadapan pengunjuk rasa, seperti ditulis Kompas.com.

Ketua PGRI Sulsel Wasir Thalib berjanji akan tetap mengawal kasus ini dan menyiapkan dua pengacara untuk mendampingi korban.

"Kita tuntut proses hukum. Sudah banyak juga guru yang diproses hukum gara-gara siswa. Jadi, kasus guru dipidana terjadi di Kabupaten Bantaeng, Selayar, Sinjai, dan Enrekang. Saatnya guru yang bertindak juga," kata Wasir.

Sementara itu,para warga SMKN 2 Makassar juga berorasi agar pelaku dikeluarkan dari sekolah. Mereka menganggap pelaku selama ini nakal dan kurang ajar.

"Memang itu nakal, baru kurang ajar. Siswa-siswa juga tidak suka karena dia suka meledek," teriak para siswa yang setelah berdemonstrasi beranjak ke Gedung DPRD Makassar untuk melanjutkan aksi serupa, membela guru yang dikeroyok siswa dan orangtuanya.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x