Musik Berbagi kembali menggelar acara di Beranda Kitchen, Gandaria, Selasa (3/11) lalu. Tema yang diangkat pun seru, “Menulis Untuk Musik”. Penjelasannya, selain lirik, banyak yang bisa ditulis dari musik, salah satu yang terpopuler adalah buku.
Di acara ini, hadir Eko “wustuk” Prabowo sebagai penulis buku sekaligus pembicara bersama Che “Cupumanik”. Acara yang digelar di Beranda Kitchen, Gandaria, ini mengupas tentang penulisan buku musik, baik dari segi penulisan hingga mencari objek atau narasumber terkait buku yang ingin ditulis.
Pagelaran ini sekaligus membahas buku terbaru dari Eko yang berjudul “Rock Memberontak”. Buku setebal 120 halaman ini adalah buku ketiga yang menceritakan dua sosok ikonik Grunge, Che (Cupumanik) dan Robi (Navicula) dari penulis yang sangat mencintai musik grunge setelah dua buku sebelumnya, Buku Grunge Kota dan Dua Senja Pohon Tua, sukses dirilis dan cukup diminati para penikmat musik khususnya Grunge. Rencananya, buku “Rock Memberontak” ini bakal dirilis dalam waktu dekat ini, bro.
Kayaknya mas Eko ini penulis sejati banget ya. Ternyata nggak, sob! Doi itu bukan pure penulis kayak Dewi Lestari, Asma Nadia, ataupun Djenar Maesa Ayu. Sehari-hari, mas Eko ini kerja kantoran, lho.
Setelah diselidiki lebih dalam oleh HAI, ternyata mas Eko menulis karena kecintaannya terhadap musik Grunge. Kok bisa ya?
“Kalo kita lihat sekarang, penulis yang nulis buku tentang musik Rock, udah ada, musik Metal, udah ada, tapi kenapa musik Grunge nggak ada. Dan, entah kebetulan atau emang takdir, gue pecinta musik Grunge dan gue peduli dengan aliran musik ini, jadi gue bertekad untuk jadi penulis buku musik Grunge khususnya yang lokal,” tutur mas Eko pada HAI.
Selain itu, kenalannya dengan musisi dan band beraliran Grunge cukup banyak, termasuk Robi dan Che yang juga jadi narasumbernya di buku “Rock Memberontak”. “Dari dulu, gue suka dateng ke gigs, khususnya Grunge. Jadi, disana gue kenal banyak musisi, band, dan penikmat musik Grunge. Termasuk kenal Robi dan Che, yak arena seneng dateng ke gig,” curhat mas Eko.
Wah, kerenmas Eko “Wustuk”. Ibaratnya, kecintaannya pada Grunge mengantarnya jadi penulis buku. Salute!