Follow Us

Idoling Nggak Boleh Bersifat Destruktif

iamalvin - Rabu, 16 April 2014 | 14:57
Idoling Nggak Boleh Bersifat Destruktif
iamalvin

Idoling Nggak Boleh Bersifat Destruktif

Mengidolakan seseorang atau kelompok tertentu seperti JKT48 memang merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh siapa saja, baik dewasa maupun remaja. Dalam kadar yang benar, bahkan kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif pada pengembangan diri, khususnya pada hal pencarian jari diri.

Tapi jangan sampai kegiatan idoling bersifat destruktif! Ciri-ciri idoling destruktif, terang Vera, psikolog anak dan keluarga, yaitu melakukan hal-hal yang merugikan dirinya, seperti menghambur-hamburkan banyak uang demi membeli pernak-pernik idolanya sampai menjual barang-barang orangtuanya.

"Berbeda kalau membeli pernak-pernik langka, lalu dia jual lagi untuk dapat untung, itu justru baik," kata psikolog yang berpraktik di RS Pondok Indah ini.

Pengembangan diri yang baik, lanjut dia, harus bersifat konstruktif, yaitu membuat seseorang melakukan hal-hal yang positif, seperti belajar menyanyi atau desain. Agar anak tidak terjebak dalam perilaku idoling yang destruktif, maka menurut Vera, orangtua perlu mengarahkan anak untuk melakukan penghayatan terhadap dirinya. "Katakan pada anak bahwa dirinya unik, memiliki kelebihan dan kekurangan yang tidak sama dengan orang lain, sehingga tidak perlu menjadi orang lain untuk jadi baik," tuturnya.

Editor : Alvin Bahar

Latest