Waktu itu sekitar tahun 2004, sebut saja Kimung (Nama Samaran-Red), mulai bergabung dengan dengan sebuha geng motor di Bandung. "Pertama kali ya nongkrong, otak-atik motor bareng, godain cewek, kadang mabuk-mabukan," kisahnya.
Selama bergabung, Kimung dan teman-temannya sering melakukan penyerangan ke sekolah atau tongkrongan yang mereka anggap tempat musuh. Kadang juga Kimung sering melakukan balapan liar setiap hari kamis di daerah Supratman, Bandung. Pengalaman yang juga nggak bisa dilupakan Kimung, adalah saat ia berjibaku dengan anggota TNI!
"Waktu itu anak-anak lagi konvoi dari Lembang, di daerah Setiabudi, gue nendang motor orang karena dia menghalangi jalan, nah ternyata orang itu anggota TNI, untung waktu itu banyak temen-temen gue, jadi dia takut," katanya mengenang.
Dari geng motor juga, Kimung mengaku pernah diajarkan seniornya untuk berbuat kriminal. Dia pernah mencuri helm dari motor yang diparkir di salah satu kampus di Bandung. Namun, Kimung juga mengakui kalau geng motor juga suka melakukan kegiatan positif seperti baksos. "Tapi ya tetep, pas pulang kalau di jalan papasan dengan geng lain, ujung-ujungnya berantem juga," katanya.
Simak curhatan lengkap Kimung dan teman-teman geng motor lainnya di Hai Magazine edisi minggu ini.