Follow Us

Muse: Kembalinya Para Alien

- Senin, 29 Juni 2015 | 09:38
Muse Kembalinya Para Alien
Hai Online

Muse Kembalinya Para Alien

Matt Bellamy (gitar/vokal) dan Dominic Howard (Drum) menjawab tentang pemilihan produser, rasanya rekaman jauh dari rumah, hingga album baru mereka yang minim teknologi.

Dan hanya kepada HAI, Muse kasih bocoran lewat interview ekslusif mengenai cerita dibalik pembuatan album baru mereka.

Sudah hampir 3 tahun sejak kalian merilis album The 2nd Law. Apa yang ingin kalian capai ketika mulai membuat materi Drones?Matt:Ketika kami mulai merakit Drones, kami ingin mengulang kembali bagaimana awal sebuah band terbentuk dari dasar. Jadi gini, intinya kembali ke tiga suara utama dalam band; bas, drum, dan suara gitar yang heavy. Kami juga mencoba untuk menjauh dari teknologi, nggak akan ada suara drum machine, suara synth, minimnya suara orkestra dan sejenisnya, musik album ini akan lebih sederhana. Kami juga nggak mau jadi produser di album ini, karena itu kami mengajak Matt Lange sebagai produser.

Banyak lagu di album baru ini terdengar lebih "berat" jika dibandingkan dengan album Muse sebelumnya. Sebenarnya, apa yang menginspirasi kalian dalam membuat materi ini?Dominic:Kami mulai bekerja dengan jamming bersama-sama di sebuah ruangan, dasarnya 3 instrumen yang kami mainkan, hanya bas, drum, dan gitar. Gue pikir, secara alami ketika kami main bersama lebih condong ke sound yang heavy, mungkin itu semacam sifat dasar kami yang tertuang ketika memainkan instrumen. Mungkin, dari proses itulah album kami terasa lebih heavy. Ini kami lakukan karena dua album sebelumnya sangat eksperimental, kami ingin membuat album yang lebih rock dan heavy.

Ini adalah pertama kalinya setelah album Black Holes & Revelations, kalian memutuskan untuk memilih produser dari luar band. Apa yang membuat kalian memilih keputusan ini? Kenapa memilih Matt Lange? Apa efek yang ia berikan kepada Muse di album ini?Matt:Kami mendengar kabar kalau Matt Lange tertarik bekerja sama dengan Muse lewat manajer kami. Ia pernah bekerja sama dengan band-band seperti AC/DC, Def Leppard di era 80-an, bersama Shania Twain di 90-an, lalu mendapat kabar kalau dia tertarik dengan kami, itu merupakan sebuah penghargaan. Kebetulan manajer kami kenal baik dengan dia, dan ini adalah kesempatan terbaik untuk bekerja sama dengan seorang produser yang telah memiliki reputasi seperti dia. Kami bisa fokus di band, dari sisi produksi dia bisa mengurusnya dengan sangat baik.

Matt Lange memiliki reputasi sebagai perfeksionis, dan telah dikenal telah memproduseri banyak band besar. Apakah yang terjadi saat kalian bekerja sama dengan dia?Dominic:Ya, Matt pasti perfeksionis, saya akan menggunakan kata itu untuk menggambarkan dirinya. Dia benar-benar detail, dia orang yang sangat musikal, bisa benar-benar jauh "di dalam" melodi, harmoni, lirik, penampilan dan setiap aspek . Dia ingin menangkap sebanyak mungkin potensi yang ada di setiap track. Misalnya, dia akan menyuruh kami mengulang beberapa verse lagu hingga mendapatkan bagian yang terbaik. Ya, dia benar-benar orang yang sangat musikal, detail, sangat menyenangkan bisa bekerjasama dengan dia.

Apa tantangan terbesar kalian ketika menggarap album ini?Matt:Tantangan terbesar dalam membuat album ini adalah ketika kami harus "berdamai" dengan tingkat perfeksionis seorang Matt Lange yang sedang mencari "sesuatu". Caranya sangat asing buat kami, dia seperti Alien! Begini, kami tumbuh besar dan bermusik di era 90-an, yang sangat "liar" dan santai dalam bermusik, sedangkan Matt sosok perfeksionis. Jadi, tantangan tersulitnya adalah ketika mencari titik tengah antara Muse dan Matt pada saat proses rekaman, cukup banyak pertentangan argumen saat itu.

Bagaimana rasanya rekaman jauh dari rumah kalian?Dominic:Kami mencurahkan seluruh perhatian untuk melakukan sesi rekaman di Warehouse Studio, di Kanada. Tempat itu benar-benar studio yang bagus, soundnya dahsyat, keren banget. Tempat kami rekaman album sebelum ini di London, di kota yang kami tinggali sehari-hari, nggak terlalu jauh dari rumah.

Jadi, ketika kami rekaman di Kanada, rasanya seperti melakukan perjalanan jauh dari rumah, sebuah pengalaman yang bagus. Kami banyak menghabiskan waktu setiap hari untuk di studio, sekitar 10 sampai 12 jam per-hari, dan kami hampir melakukan itu setiap hari. Proses ini berlangsung selama beberapa minggu, dan kami fokus mengerjakannya. Selain itu, Vancouver adalah kota yang sangat cantik. Senang sekali berada di sana.

Apa pelajaran yang bisa kalian ambil setelah membuat album ini?Matt:Dari album ini, sayaa rasa kami jadi berpikir kalau sebenarnya kami hanyalah tiga orang yang memainkan instrumen di sebuah ruangan dengan penuh tenaga, setelah itu kami menambahkan layer tambahan dari hasil jamming itu ke studio. Kita semua tahu, sekarang semua proses editing bisa membantu kita mendapatkan apa saja yang kita mau, entah itu suara taua hanya sekedar efek. Dari situ kita sadar, nggak perlu mencoba cari cara baru memainkan instrumen musik, karena semuanya akan bisa diubah oleh teknologi.

Yap, teknologi memang sudah dieksploitasi begitu jauh untuk kebutuhan eksplorasi dan bereksperimen dari banyak musisi dalam beberapa dekade ini. Saya rasa, lewat album ini kami ingin menyampaikan pesan esensial, kalau instrumen musik "oldschool" sekalipun masih bisa menghasilkan album ini.Untuk pembahasan lanjutan tentang Muse silahkan klik linkini

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest