Tiap tahun pasti ada pensi yang digelar setiap bulannya. Dalam satu bulan, kadang ada tiga sampai empat pensi digelar setiap akhir pekan. Seperti sudah terpola, rundown acaranya juga mulai ketebak. Kalau nggak dimulai dari siang sampai sore, ya paling mulai dari sore sampai malam.
Pengisi acaranya pun sudah terpola. Band-band besar selalu ditempatkan di akhir acara, sementara yang belum terlalu terkenal pasti jadi pengisi awal-awal acara. Sehingga, wajar aja kalau penonton memilih datang di jam-jam guest star manggung. Lama-lama jenuh juga. Belum lagi soal venuenya. Nggak ada tontonan lain selain panggung, nggak ada pengalihan perhatian selain booth makanan.
"Datang ke pensi cuma dateng, terus nonton. Rutinitas kayak gitu tuh yang ngebosenin," terang Indra, warga SMAN 80 Jakarta Utara yang merasa bosen sama pensi. Ya, biarpun pensi dibilang sebagai acara "wajib" yang kudu digelar setiap tahunnya dan juga merupakan "budaya" sekolah, tapi lama-lama jadi ngebosenin.
Hal ini akhirnya membuat kreatifitas kawan-kawan kita terpacu. Mensiasati minimnya dana, beberapa sekolah melakukan pola baru pengganti pensi. Apa sajakah itu, klik saja di sini!