Follow Us

Duh Game 'Call of Duty: Modern Warfare' Dapat Protes dari Negara Rusia

Ricky Nugraha - Kamis, 31 Oktober 2019 | 10:56
Call of Duty: Modern Warfare
Activison Blizzard

Call of Duty: Modern Warfare

HAI-online.com - Rilisan terbaru dari seri game Call of Duty dikabarkan menuai protes dan kemarahan di Rusia.

Hal disebabkan tentara Rusia dalam game tersebut digambarkan sebagai sosok yang brutal dan sadis.

Sejak rilis pada akhir pekan lalu, baik media pemerintah maupun gamer setempat menyatakan Call of Duty: Modern Warfare itu dianggap "anti-Rusia".

"Mereka menunjukkan pasukan kami seperti sampah," ujar pemain video game profesional, Ilya Maddyson, dalam kicauannya di Twitter.

Baca Juga: Kenalin Nih 4 Superhero Baru Asal Asia yang Masuk Marvel Future Fight

"Kau harus jadi monster sepenuhnya untuk memainkan game kriminal yang terang-terangan menyebut tentara kami adalah teroris," kritiknya.

Sementara penyiar di Channel One mengeluhkan bagaimana Call of Duty mencitrakan militer Rusia "sadis" yang senang "mengebom, membakar, dan membunuh orang tak bersalah".

Game rilisan perusahaan AS, Activision Blizzard, ini menceritakan bagaimana perempuan bernama Farah menyaksikan ayahnya dibunuh tentara Rusia dalam negara fiktif di Timur Tengah bernama Urzikistan.

Hendak membalas dendam, Farah kemudian memimpin pemberontakan, dan dikenal sebagai Komandan Karim, dan bekerja sama dengan militer AS untuk mencegah jenderal Rusia bernama Roman Barkov.

Baca Juga: Sony Mengklaim PlayStation 5 adalah Konsol Tercepat di Dunia

Inti dari permainan itu adalah upaya prajurit Inggris, AS, dibantu milisi Urzikistan membunuh Barkov, dan mencegah kelompok ekstremis bernama Al-Qatala.

Setelah menuai kritikan dari Rusia, Sony telah mempertimbangkan untuk nggak menjual game ini di Rusia, untuk konsol PlayStation 4. Namun, game ini tersedia di PC dan XBox One. (*)

Source : Kompas.com, AFP

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest