HAI-Online.com - Frontman Linkin Park, Mike Shinoda, memang nggak ngendor dalambermusik maupun berinteraksi dengan para penggemar selama hari-hari pandemi.
Selain tampak begituengageddenganpara fans via channel Twitch miliknya, musisi multitalentini didapati juga merilis single baru “Happy Endings” pada bulan lalu. Untuk single ini, Mikecollabdengandua musisi muda lintas genre, Iann Dior dan UPSAHL.
Uniknya, selain memasarkanvia media sosial, 'Happy Endings' juga diperjualbelikan melalui mata uang kripto (cryptocurrency), metode yang agaknya masih kurangfamiliar baik di kalangan musisi maupun penggemar musik.
Baca Juga: Duka Greyson Chance Kehilangan Fans Indonesia yang Meninggal Dunia
Atas aksi tersebut, Mike Shinoda tercatat sebagai musisi pertama dari label besar yang merilis karyanya melalui lelang NFT (lelang karya bentuk digital dengan mata uang kripto).
Dalam sesi roundtable media Jumat (12/3) kemarin, HAI bersama sejumlah media berkesempatan buat bertanya lebih jauh soal single 'Happy Endings' dan metode lelang NFT, serta kabar Mike Shinoda sejauh ini.
*Hi there, Mike! Ceritain dong gimana awalnya bisa terjalin kolaborasi antara Mike Shinoda, Iann Dior, dan UPSAHL di single 'Happy Endings'?
Mike:Yap! Awalnya aku di-chat Samantha Ronson (DJ asal Inggris). Dia nanyain apakah aku ingin menulis lagu bareng. Aku sendiri tertarik banget karena kita belom pernah menulis lagu bersama sebelumnya.
Tau-taunya, Sam getol banget ngenalin aku ke UPSAHL. Dia bilang musisi ini keren dan sangat bertalenta. Aku pun bilang 'yaudah, boleh'. Uniknya, kita menulis lagu ini via Zoom tapi chemistry kita terbentuk dengan cepat.
Inspirasi lagu ini pun datang dari percakapan kita mengenai apa yang kita rasakan selama hari-hari pandemi. Semuanya pun sepakat kalo 2020 adalah tahun yang melelahkan. Kita seperti menuangkan segala rasa frustrasi, gelisah, dan cemas ke dalam lagu ini.
Tapi, tetep fun sih prosesnya.