4 Album Rock Yang Judulnya Sangat Mewakili Bunyi Musiknya

Selasa, 29 Desember 2020 | 20:00
Seringai

High Octane Rock dari Seringai

HAI Online.com - Perihal genre/aliran ataupun sub-genre memang bukan hal utama dalam bermusik.

Toh, nggak pernah menjadi tujuan awal dari setiap penikmat musik untuk mengkotak-kotakan musik, bukan?

Tapi, ada sebuahfun fact kaloselama ini hadir beberapa album musik, terutama dalam kancah rock, yang nama albumnya entah kebetulan atau nggak mencerminkan warna musik tertentu yang disuguhkan di album tersebut.

Mungkin tujuan penamaan tersebut hanya untuk sekadar inovasi maupun penegasan bahwa musik yang mereka bawakan kali ini lumayan eksperimental dan beda dari sebelum-sebelumnya.

Atau, mungkin se-simple biar judulnya menarik aja. Ini dia album-albumnya.

Baca Juga: 3 Band Rock yang Ubah Genre Secara Drastis, Ada yang Berubah Jadi Dubstep

1. High Octane Rock (Seringai)

Dok. Seringai

'High Octane Rock', album perdana band Seringai

Nggak sedikit yang menilai, album debut band rock/metal Jakarta, Seringai, yakni High Octane Rock, merupakan perwujudan dari warna musik di album ini sendiri. Dalam film dokumenter 'Generasi Menolak Tua', Seringai pun sempat diidentifikasikan sebagai band yang membawakan musik yang 'in-between' antara stoner rock, hard rock, hingga heavy metal.

So, mungkin bener aja kalo warna musik yang dibawakan Seringai di album debutnya ini bukanlah rock ataupun metal, melainkan 'High Octane Rock'.

2. Splatter Rock (The Accused)

Band asal Seattle ini mengidentifikasikan musik yang mereka mainkan dengan nama 'Splatter Rock'. Lantas, hadir dua buah albumnya berjudul 'The Return of Martha Splatterhead' (1986), dan 'Splatter Rock' (1992).

Sound khas Splatter rock pun kerap dianggap sebagai perpaduan antara hardcore punk, yang dibubuhi melodi njelimet ala thrash metal.

Namun, The Acussed sendiri menyebut sub-genre-nya ini memperoleh inspirasi dari kesukaan para personilnya dengan kultur film horor di masa itu.

3. Funkadelic (Funkadelic)

Tercatat baru sedikit band dalam sejarah yang berhasil membuat sebuah sub genre khusus. Apalagi, bila sub genre tersebut mengusung nama sendiri.

Pionir gerakan musik funk, Funkadelic, menelurkan album di tahun 1970 yang selain dipakai sebagai nama band, sekaligus merepresentasikan genre tersendiri yang mereka bawakan.

Sampai hari ini, funkadelic dianggap sebagai subgenre sendiri, dan berhasil memberi influence pada banyak pemusik papan atas mulai dari Prince, Kendrick Lamar, hingga Red Hot Chili Peppers.

4. Punk & Roll (Tankcsapda) Band punk seperti Social Distortion boleh jadi telah mempopulerkan genre punk n roll ke khalayak luas.

Tapi, faktanya adalah band asal Hungaria, Tankcsapda, yang pertama kali mengusung sub genre punk and roll yang sekaligus mereka pakai sebagai judul albumnya di tahun 1990. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar