HAI-Online.com -Maisara Putra Hs alias Ardhy Rose ogah datang sendiri ke konser Guns N' Roses bertajuk "Not In This Lifetime Tour" Jakarta yang digelar Kamis, 8 November lalu. Ia lantas iseng buat akunfanbaseGuns N' Roses Indonesia di Instagram.
Keisengannya berbuah manis, sebagian pencinta Guns N' Roses saling berkabar dan gotong royong demi nonton sang idola di Jakarta.
Hai ngobrol dengan Ardhy, cowok asal Bekasi yang jadi inisiator fanbase Guns N' Roses Indonesia. Meskipun belum resmi dan terafiliasi dengan luar negeri atau bandnya langsung, fanbase ini cukup membawa pengaruh ke banyak pencinta band cadas Asal Amerika itu di Indonesia dalam waktu singkat.
Baca Juga : Kumpulan Foto Keseruan Konser Guns N' Roses di GBK Jakarta 2018
Gimana nggak, beberapa orang terbantu urusan penukaran tiket, penginapan, sampai dapat kawan nonton Guns N Roses.
"Fanbase @gnrtour_jakarta (Instagram) ini berangkat dari iseng saya karena nonton sendiri dan garing kalau nonton konser, khususnya GnR. Jadi, saya bikin grup ini tiga bulan lalu buat ngumpulin yang sendirian atau pengen seru-seruan bareng, terutama yang luar daerah," kata Ardhy.
Baru dibentuk tiga bulan lalu bukan berarti fanbase dadakan ini hanya mengumpulkan orang-orang di Jabodetabek aja. Ardhy sukses "kompori" banyak orang di berbagai wilayah Indonesia untuk bergabung dalam naungan pencinta Guns N Roses. Contohnya nih dari Bandung, Semarang, sampai Lampung. Ada lebih dari 200 orang lintas usia yang masuk dalam grup koordinasi WhatsApp fanbase ini.
Salah satunya Gusthy Nanda yang emang tahu dari Instagram. Menurutnya ini semua soal GnR yang bisa berujung ke arah silaturahmi.
Beda lagi dengan Jackie Alamsyah, cowok yang masih sekolah di SMK Tunas Mandiri, Bogor ini nggak sengaja gabung dengan fanbase Guns N' Roses Indonesia karena ketemu orang di stasiun.
"Pas gua sampai di Stasiun Sudirman gua ketemu orang juga mau nonton GnR, eh diajak bareng. Ya udah bareng," kata Jackie.
Kenggak sengajaan itu juga dirasa Bianca Aulia Dica Harianja. Dia yang awalnya nonton sendiri akhirnya bisa dapat teman buat barengan nonton.
"Yang merasa sendiri silakan jangan malu dan ragu karena semuanya punya perasaan yang sama. Yang nontonnya berdua atau lebih gabung silakan biar lebih seru dan dapat feel-nya di hari h pas konser," tambah Ardhy.
Kumpul rutin jelang konser
Ardhy nggak menampik soal sulitnya mengumpulkan para pencinta Guns N' Roses Indonesia. Ada aja halangan bro untuk ketemuan. Cuma, semangat itu nggak lantas padam. Cowok ini terus membangkitkan semangat alias "ngomporin" banyak orang untuk cari massa lagi dan ngadain meet up.
"Awal meet up Jakarta cuma empat orang. Baru yang selanjutnya mulai agak ramai," tambahnya.
Acara santai kumpul-kumpul di Jakarta sendiri udah empat kali diadakan alias hampir tiap bulan, termasuk dalam menukarkan tiket. Di wilayah lain pun nggak ketinggalan gelar meet up. Mereka saling kenal dari media sosial atau secara nggak sengaja.
Contohnya aja nih di Semarang yang dua minggu sebelum konser sempat ketemuan bareng. Lalu disusul Lampung. Terakhir nih, fanbase ini ngadain grand meet up sebelum konser pada 7 November di Semanggi, Jakarta. Pemilihan wakut yang mepet sama jadwal konser lantaran memikirkan orang dari luar daerah yang belum datang di Jakarta.
Bahkan, mereka juga sama-sama survei ke GBK bareng loh setelah penukaran tiket.
Pada hari penantian pas konser, para penggemar Guns N' Roses dalam fanbase dadakan itu janjian di satu titik. Mereka masuk gate pertama bersama, lalu lantar mulai berpencah sesuai zona tiket masing-masing.
Semangat gotong royong dalam payung Guns N' Roses
Walau masih hitungan bulan dan belum resmi, fanbase Guns N' Roses Indonesia yang diinisiasi Ardhy udah buktikan semangat kebersamaan.
"Kemarin juga kita ada beberapa yang sukarela kalau ada yang diperlukan dari daerah buat tuker tiket bisa dibantu. Beberapa (penonton) dari daerah minta tolong ditukarkan (tiketnya). Karena kan pas hari H takutnya penuh. Sampai kirim KTP asli ke kita yang di Jakarta, padahal ketemu aja belum pernah," kata Ardhy.
Soal semangat gotong royong juga terbukti dari adanya koordinasi soal penginapan. Ada beberapa penonton asal Jakarta yang bersedia menampung teman-teman luar daerah untuk jadi tempat menginap. Selain itu ada juga sharing apartemen dari beberapa penonton daerah.
"Jadi benar-benar berguna lah. Yang tadinya sendiri jadi ada teman jalan, teman share nginep, dll," tambahnya.
Bahkan, salah satu yang paling menarik saat hari h konser ada donatur yang kasih air minum kemasan dan nasi kotak. Para penonton dari daerah pun nggak ketinggalan bawa oleh-oleh khas daerahnya masing-masing buat dimakan bersama.
Ardhy sendiri sih nggak pernah nyangka fanbase dadakannya itu bisa bakal seramai dan sekompak ini. Apalagi, menurutnya rata-rata yang tergabung adalah para pekerja, karyawan. Namun, karena itu juga jadi timbul rasa percaya satu sama lain yang akhirnya bisa saling bantu tanpa mikirin ini itu bro.
"Bahkan kemarin kita bikin kaos bareng dan nggak ada terlintas mikir untung rugi. Dari pabrik berapa ya jual berapa," ucapnya.
Sebenarnya, Bianca sempar mikir kesolidan fanbase. Sampai akhirnya diadakan meet up pertama di Hard Rock Jakarta buat liat tribut untuk GnR.
"Karena sebenarnya banyak gunners Jakarta yang sama-sama cari wadah buat sharing atau kumpul-kumpul bareng," kata Bianca.
Awal yang baik soal fanbase ini bakal terus diusahakan Ardhy dan rekan-rekan di grup. Pastinya mereka pencinta GnR lain berharap band yang digawangi Axl Rose dan kawan-kawan itu bakal kembali datang ke Jakarta. Mereka pun nantinya udah siap makin kompak dan bermanfaat dalam segala hal. (*)