HAI-ONLINE.COM - Ketika tahun ajaran baru datang, anak-anak sekolah baru harus menjalani masa orientasi siswa.
Pada umumnya, di masa-masa itu, senior akan memberikan informasi terkait budaya dan area-area di sekolah mereka. MOS juga menjadi waktu yang tepat untuk senior mengenalkan guru-guru kepada siswa-siswi baru.
Baca Juga : Sempet Viral di Medsos, Bocah Kupang Ini Diajakin Langsung Nonton MotoGP Malaysia
Nggak hanya itu, kejadian serupa juga terjadi ketika ada anak baru yang ingin mengikuti ekskul tertentu.
Namun terkadang, ada saja senior-senior yang iseng dan melakukan hal yang nggak penting kepada junior mereka.
Takutnya, hal-hal seperti ini bisa memberikan trauma yang membekas di benak anak-anak baru, sehingga mereka jadi tidak nyaman menimba ilmu.
Sama seperti kisah viral di Twitter, di mana ada seorang siswa SMA baru yang disuruh membeli banyak hal oleh kakak seniornya.
Dalam sebuah thread, seorang netizen bernama Rahma DS (@rahmasyu), mengabarkan kalau adiknya disuruh membeli hal-hal yang diinginkan oleh seniornya. Tentu saja, sebagai kakak, ia nggak terima dan marah besar.
"Kesel ga sih sebagai kakak yang punya adek sekolah di tempat yang seniornya kaya gini? Iya ini adek gua dan temen2 ekskulnya disuruh beli ini semua buat senior ekskulnya dengan tema regen ekskul. Katanya sih tradisi. Masa iya?" tulisnya.
Kesel ga sih sebagai kakak yang punya adek sekolah di tempat yang seniornya kaya gini? Iya ini adek gua dan temen2 ekskulnya disuruh beli ini semua buat senior ekskulnya dengan tema regen ekskul. Katanya sih tradisi. Masa iya? pic.twitter.com/cX3dcoAfJUIa menyatakan kalau dirinya nggak setuju dengan adanya budaya seperti itu di sekolah. Makanya, ia langsung menghubungi ketua dari ekskul yang ingin dimasukki oleh adiknya.— Rahma DS (@rahmasyu) 1 November 2018
Jadi gue udah telfonan sama ketua ekskulnya. Dan dia udah minta maaf sebesar2nya dan janji gabakal ada lagi kaya gitu di sekolah. Udah ya jgn ada yg kirim kata2 tidak baik ke 'S' lagi. Kalau kalian kaya gitu, kalian ga ada bedanya. Semoga hal2 seperti ini ga terjadi lagi.Ia mengatakan kalau ia sudah berkomunikasi dengan pihak ketua ekskul untuk menyelesaikan masalahnya. Bahkan, ketua ekskulnya pun sudah minta maaf sebesar-besarnya.— Rahma DS (@rahmasyu) 2 November 2018
Rahma juga menjelaskan kalau dirinya tidak setuju kalau orang yang udah nyuruh beli ini-itu sama adiknya di-bully. Ia berharap orang-orang berhenti mem-bully karena masalah sudah selesai dan semuanya telah bermaaf-maafan.
Insha Allah terakhir karna masih ramai dan masih banyak yang penasaran. Setelah kemarin aku masih greget sama adik2 gemes ini, akhirnya aku ngomong lagi di group mereka pake line adikku. Dan Alhamdulillah benar2 clear. Jadikan semuanya pelajaran, dan #stopbullying pic.twitter.com/i7P86SVSpqKlarifikasi dari Alumni— Rahma DS (@rahmasyu) 4 November 2018
Seorang netizen di Twitter dengan akun @annishaapr memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Ia mengaku kalau dirinya adalah senior sekaligus alumni dari SMA tersebut.
Dia menjelaskan kalau makanan-makanan yang dibeli sebanyak itu tidak untuk dimakan oleh senior saja, melainkan dibagi-bagi kepada junior juga.
jd emg tiap tahun regen di ekskul kami ini suruh bawa makanan, TAPI UNTUK DIMAKAN BERSAMA BUKAN HANYA UNTUK SENIORNYA. dan kalo diitung itung list yg sampe 40 itu kan sampe 2 jutaan lah ya, 2jt dibagi 40 org itu 50rb. masih make sense lah klo emg ujung2nya buat diri sendiriIa berharap, orang-orang jangan lagi mengungkit masalah ini, apalagi mem-bully oknum yang sudah melakukan hal tersebut. Pasalnya, ini hanya masalah miskomunikasi antara junior dan senior.— . (@annishaapr) 2 November 2018
Menurut HAI, sih, kita harus stop budaya bully dan harus bisa memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan.
Setuju, nggak?