Hidup Normal ala Karin Novilda, Menjauhi Toxic Social Media!

Selasa, 23 Oktober 2018 | 13:30

Hidup Normal ala Karin Novilda, Menjauhi Toxic Social Media!

HAI-Online.com – Buat kalian yang mencari-cari jawaban atas ‘kepergian’ Awkarin dari Instagram. Artikel ini bisa menjadi ringkasan kemunculan “New Awkarin” yang membahas kehidupan normal versinya sendiri_tanpa drama tangisan lagi.

Pertama setelah beberapa hari menghilang, dia muncul lagi di tempat yang sama, yaitu Instagram. Hanya saja bukan melalui akunnya yang terkenal, melainkan dari akun sekolah Relawan, menyusul teman-temannya yang mengabarkan keberadaan Karin menjadi relawan di Palu-Donggala.

Dan yang terbaru, dia muncul (lagi) banyak (literally 40 menitan) di channel YouTubenya.

Baca Juga : Hey Kalian Semua Suci Aku Penuh Dosa, Awkarin ke Palu Bantuin Korban Bencana!

Alih-alih menjawab kenapa ‘kabur’ dari Instagram yang selama 7 tahun telah membesarkan namanya, _bahkan disebutkan bahwa ia berpenghasilan paling besar dari sana, Awkarin malah menceritakan kisah hidupnya yang lama.

Apakah cerita panjang ini yang diidamkan seorang Karin Novilda untuk mengembalikan kehidupan normalnya? Atau ia sendiri justeru yang sedang berspekulasi dengan kehidupannya usai pamit dari dunia Instagram?

Mamaku adalah seorang dokter gigi yang cantik dan juga pintar.

“Papaku adalah dokter spesialis mata yang paling tegas dan juga paling ramah yang bakal kalian pernah kenal.

“Dengan segala kecukupan yang mereka punya setelah menjadi dokter, dari dulu mereka nggak pernah manjain anak-anaknya (Karin dan adiknya.red),” ungkap Karin saat mengantarkan cerita mengapa ia menjauh dari media sosial, instagram.

Bapak Ibu Awkarin

Cerita berlanjut bagaimana Awkarin dibesarkan kedua orangtuanya yang mengajarkan gimana menjadi anak yang nantinya membanggakan dengan prestasi-prestasi yang dibuat.

Tak heran, dari urutan cerita yang dibuat oleh cewek 20 tahun ini, ia mengklaim perolehan juara kelas selama menempuh pendidikan di sekolah dasar.

Peringkat pertama yang diraihnya sejak kelas 1-6 SD, disebut-sebut Awkarin telah menjadi background siapa dirinya sekarang.

Baca Juga : Bukan Selebgram Lagi, Inikah 3 Profesi Awkarin Usai Menjual Akun!

Meski tidak secara gamblang membeberkan pengalaman selanjutnya, yaitu berbisnis saat menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama, penonton video ini bakal mendapat pesan bagaimana Awkarin memperoleh barang-barang yang diinginkan dari hasil jerih payahnya.

“SMP mulai buka bisnis kecil-kecilan yang modalnya dulu aku pinjam lima ratus ribu dari papah,” akunya setelah akhir bulan, Awkarin punya penghasilan Rp 25 juta.

Wow, sayangnya bisnis dengan keuntungan dua puluh lima juta pertamanya itu dirahasaikan Awakrin sampai nanti dia bikin penjelasan di video berbeda. Artinya, dia bakal muncul lagi guys!

Mental Depression

Akhirnya, di menit ke sepuluh, Awkarin mengaku pernah mengalami Mental Depression.

YouTube

Awkarin baru

Ituah kenapa, pada satu waktu, dia sempat menangis heboh di dunia maya lantaran baru putus dari pacarnya. Dibilang lemah memang, tapi mau gimana lagi, karena video itu juga kan yang menjadikan para netizen melihat bahkan kenal Awkarin sampai sekarang.

Meski begitu, Karin membahas dengan gamblang bagaimana ia bolak balik ke rumah sakit lantaran kelainan mental yang dideritanya.

Mental illness itu buka sesuatu yang harus disepelekan, karena kalau nggak aware dari dini malah membahayakan…,” katanya mulai berceramah soal pengalaman psikologi yang menderanya.

Baca Juga : Awas, Salah Pilih Kampus Nggak Baik Buat Kesehatan Mental! Kok Bisa?

“Dulu nih jujur banget waktu SMA, aku bener-bener nggak tahu mau ngomong sama siapa tentang masa-masa aku ngalamin depresi (mental disorder.red) ini. Aku nggak tahu harus konsultasi ke expert, aku nggak tahu harus sharing ke orangtua, ke teman, yang sama–sama peduli. Any get worst day by day, coz simply aku ngga tahu harus ngapain,” bebernya.

Untuk tahu apa yang betul-betul melandasi kelainan mental yang dialaminya, Awakrin mulai menyadari bahwa ia sebenarnya punya rasa takut yang berlebihan.

Dari ceritanya, ketahuan lah bahwa “kehilangan sesuatu” kerap membuat ia merasa ketakutan luar biasa.

Takut kehilangan teman, pacar, orangtua, takut tergantikan, bahkan takut nggak bisa menjadi yang terbaik buat semua orang. Berat sekali ceritanya! Takut berlebihan ini dilalui Awkarin selama 2 tahun.

“Aku nggak ngerti kalo itu mental depression. Kalo udah ngerti lebih awal, mestinya tahap depresi itu bisa dilalui lebih cepet,” harapnya.

Video Nangis = Kecerobohan Awkarin

Hujatan yang diterima Awkarin usai mengunggah video galau nangis-nangis dulu telah diakuinya bahwa itu bentuk kecerobohannya sendiri.

Ketidaktahuan soal harus mengungkap masalah pribadi kepada siapa, malah disalurkannya melalui media sosial.

Nggak heran, kegalauan remaja yang viral itu menjadikan Awkarin sebagai seorang bad girl.

Awkarin ketika jadi Bad Girl

Baca Juga : 5 Komik Strip Ini Terinspirasi dari Bad Girl-Awkarin

“Aku bertingkah seperti bad-girl, itulah imej yang hmm dibuat oleh manajemen aku, itu yang dibuat supaya kalian melihatnya aku seperti badgirl,” akunya ketika mendapat kontrak untuk menjadi sosok yang tidak diinginkannya.

Seperti sebuah klarifikasi untuk mengembalikan nama baiknya, Awkarin menambahkan info bagaimana kejadian itu dipaksa.

“Aku disuruh ngerap, nyanyi, aku nggak bisa back off karena ada kontrak dan ada sanksi yang berlaku,” katanya lagi sambil mengungkap manajemen yang dimaksud adalah ‘TA***S”.

Dari sana, Awkarin mengaku bahwa dulu hidupnya normal tapi dia berubah karena tuntutan.

Takut Dituduh Pembunuh

Kesan bad-girl yang tadinya kecil, lama kelamaan jadi semakin besar seperti bola salju yang menimpa dirinya. Hal ini lantaran ada kejadian hilang nyawa dari sosok yang dekat dengan Awkarin, yaitu kekasihnya.

Awkarin mengubah imej

Naasnya, kekasih yang meregang nyawa, Awkarin yang malah dituduh banyak orang sebagai “pembunuh” atau penyebabnya. Termasuk juga anggota manajemen yang menaunginya.

Dari sana Awkarin mengalami percekcokan panjang dengan seorang berinisial YL.

Selanjutnya, pernyataan Awkarin soal YL tak ubahnya saat ia pertama kali menggunggah video nangis-nangisan dulu. Pada bagian ini HAI menyarankan, kalian untuk nggak ikut campur lebih banyak ke urusan mereka, tapi cobalah temukan titik balik apa yang membuat Awkarin sampai ketakutan betul atas namanya sendiri dan malah ingin balik ke “new Awkarin” yang sebetulnya nggak baru alias menuju “Old Awkarin”.

Manajemen Baru Awkarin

Ternyata dari semua kejadian “keras” di balik dunia maya, Awkarin belajar banyak bagaimana menghadapi situasi pahit sekalipun.

Ia menjadi lebih kuat karena kelakuan toxic orang-orang yang selama ini ada di lingkungannya, termasuk di luar sana (netizen sekalian) yang tak henti-hentinya mencibir dan menghujat tanpa tahu ada kisah apa di balik kejadian sebenarnya.

Awkarin menginspirasi

Sebelum menjauhi ke-toxic-an maya_dan nyata, Awkarin dalam setahun ini lebih dulu membuat dirinya kuat dengan membangun manajemen baru miliknya.

Sebagai Chief Executive Officer (CEO), Awkarin menjaga manajemennya bisa menjadi lebih baik dalam membangun bisnis, prestasi dan lingkungan barunya.

“Tapi ternyata semua itu nggak menjamin kebahagiaan seseorang. Fame, business, love yang lo dapet dari sosial media. Aku bukannya nggak bahagia dengan yang udah aku punya sekarang. Aku negrasa aku berubah, bukan aku yang dulu yang menularkan bahagia,” akunya.

Sisi Terburuk dari Influencer

Selanjutnya Awkarin mengklaim kehidupan sebelum terpengaruh dan mempengaruhi (as influencer.red) dirinya adalah orang yang ikhlas. Makanya dia mulai sadar, dunia Instagram telah mengubah banyak orang termasuk dirinya untuk menjadi kebalikannya_ada yang tahu kebalikan dari ikhlas?

Intinya, Awkarin membeberkan bagaimana rasanya ketika postingan yang sudah baik tapi nggak mendapat banyak “like” dari pengikutnya.

“Like itu bikin happy, dapat banyak itu bikin saraf ngeluarin dopamine,” katanya mengibaratkan kejadian itu seperti narkoba yang mencandu penggunanya.

Baca Juga : Wah, Instagram Bakal Ganti Cara Scrolling di Timeline?

Kebahagiaan kerap datang tiba-tiba, namun kecewaan juga sering datang melanda, akhirnya medsos selaku bikin dia galau. Dengan kata lain, hebatnya medsos dan penghuninya telah mempengaruhi hidup seorang Awkarin.

Padahal, Awkarin seorang selebgram alias influencer, orang yang mempengaruhi orang lain untuk bisa menjadi atau melakukan sesuatu seperti dirinya. Namun dalam sisi terburuk, ternyata seorang influencer pun bisa terpengaruh oleh tindak tanduk para pengikutnya.

Hal ini yang membuat Awkarin berkontemplasi, bahwa dunia tersebut harus segera dijauhinya untuk kehidupan yang lebih baik.

Awkarin Nggak Bener-Bener Hidup

Setelah banyak teori yang membahas soal bagaimana menyikapi media sosial dalam mempengaruhi kehidupan sosial manusia, Awkarin baru sadar secara utuh bagaimana menerapkannya.

“Yang paling f*k up, kita tuh sekarang nggak bener-bener hidup, bersosialisasi dengan seharusnya. Kemana-mana bawa hape,” lanjutnya sambil mencontohkan gimana gaya orang-orang kalo nongkrong di kafe, menyapa teman di meja sebentar, pas notifikasi hp bunyi, orang itu sudah seperti hilang dari pandangan.

Atas kesadaran itulah, Awkarin mendamba hidup normal lagi. Dia ingin jika kenalan dengan orang baru, bukan nomor hp atau akun medsos yang disimpan, tapi komunikasi yang diucapkan jauh lebih baik dari sekadar menatap atau ngobrol dari layar kaca.

“Pengen bener-bener ngobrol dan bersosialisasi sama orang. It’s feel so good,” katanya setelah mengungkap pengalaman berkenalan dengan seseorang di Hatchi tanpa smartphone.

Jual Akun ke Diri Sendiri

Karena menemukan kebahagiaan sederhana itu, Awkarin akhirnya mengungkap kepada siapa dia menjual akun instagramnya.

“Aku rasa aku udah balik lagi jadi karin yang bahagia, karin yang aku kenal. Dan itulah kenapa akun vakum dari media sosial. Kalau kalian masih bertanya-tanya kepada siapa aku menjual account IGku, aku menjual kepada diri gue yang baru,” tegasnya.

Jadi, Karin baru ini bakal mempengaruhi banyak orang dengan cara yang baru tanpa ekspektasi atau balas budi apapun. Ia juga bakal menggunakan kekuatan instagram untuk membantu orang-orang, dan cuma untuk menebar kebahagiaan.

Wow, mirip seperti fungsi awal munculnya Instagram ya, yaitu posting yang indah-indah, bukan?

Baca Juga : Bro, Udah Saatnya Kita Puasa Dari Instagram Untuk Mengatasi Racun dan Candunya

So, kalian yang baca artikel ini jangan lupa bahagia ya. Bahagia yang nyata yang nggak dipengaruhi orang lain bahkan influencer sekelas Awkarin sekalipun.

Inget, tuh! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya