HAI-Online.com – Setelah hampir 2 minggu mengungsi, teman-teman korban bencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala dikabarkan mulai melanjutkan sekolah.
Meski tempat sekolah mereka hancur, untuk sementara waktu ini sejumlah pelajar bisa ikut bergabung dalam pendidikan formal di sekolah yang ada di Kabupaten Pinrang.
"Sesuai perintah BupatiPinrang, kami tentu menerima dan menggratiskan biaya sekolah bagi pengungsi Sulteng," kata Humas Dinas Pendiidkan dan KebudayaanPinrang, Masrul, dikutip HAI dari Tribun Timur pada Senin (9/10/2018) kemarin.
Baca Juga : Apple dan Google Masing-Masing Sumbang 1 Juta Dollar Untuk Korban Gempa Palu-Donggala
Hari itu menjadi pertanda teman-teman pengungsi mulai bersekolah lagi, meski menurut sumber pada hari pertama itu yang mereka lakukan bukan belajar di kelas melainkan hanya melakukan absen untuk mendata jumlah pelajar.
Sambil memulihkan Palu, Sigi dan Donggala, pemerintah juga memberikan bantuan ke para pelajar yang mulai sekolah lagi yaitu berupa seragam gratis.
"Oleh karenanya, kami mengarahkan anak-anak pengungsi agar melaporkan diri ke sekolah yang hendak dimasuki diPinrang," ucap Masrul lagi.
Ia menegaskan, proses pendaftaran tidak mewajibkan untuk menunjukkan identitas diri, seperti KTP dan Kartu Keluarga. Itu karena banyak pengungsi kehilangan kartu identitas pasca bencana gempa dan tsunami tersebut terjadi.
"Kami harap anak-anak tetap bisa melanjutkan studi meski dengan status titipan sementara. Kami juga tekankan untuk tidak membebani pungutan apa pun bagi mereka," pungkas Masrul. (*)