Ini 4 Alasan Penting Kenapa Manchester United Nggak Boleh Mecat Jose Mourinho

Selasa, 02 Oktober 2018 | 18:00
Kompas Bola

Jose Mourinho

HAI-Online.com - Ngelihat performa The Red Devils yang nggak kunjung membaik, rumor Jose Mourinho bakal dipecat pun menyebar.

Sebagai klub papan atas Liga Inggris dan Benua Biru, Setan Merah nggak jauh dari yang namanya gosip.

Perseteruannya dengan Paul Pogba ditengarai bikin suasana ruang ganti MU makin nggak konduksif.

Tapi apa benar ganti pelatih adalah satu-satunya cara buat balikin kejayaan MU lagi? Dilansir dari laman The Sun, ini dia 4 alasan penting kenapa MU jangan sampe mecat The Special One. Cekidot!

Baca Juga : Hasil Sidang Komdis PSSI, Persib Bakal Main Tanpa Suporter Sampai Tengah Musim 2019

1. MU butuh pemimpin

Coba hitung udah berapa pemain bintang yang udah pernah diboyong MU. Apakah MU pernah menyabet juara EPL?

Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, MU menjadi klub yang 'birahi' soal belanja pemain.

Pemain-pemain yang pernah dibeli MU adalah talenta luar biasa. Terus kenapa masih bisa gagal? Yang dibutuhin MU bukan pemain baru tetapi pemimpin baru.

Mulai dari Radamel Falcao, Di Maria, Memphis Depay, Ibrahimovic, Romelu Lukaku, Alexis Sanchez. Materi pemain yang udah bagus, tetap membutuhkan sosok pemimpin. Karena sepakbola adalah kerjasama tim.

Yang menjadi pemenang adalah tim terbaik, bukan pemain terbaik.

Jose Mourinho pun sudah menunjuk Paul Pogba untuk memegang jabatan kapten.

Nyatanya Pogba nggak punya leadership yang dibutuhkan.

2. Siklus transisi tiada henti

Bisa jadi pernyataan 'Fergie butuh 8 tahun buat bikin MU jadi bagus' adalah statement paling klise buat fans MU.

Meski begitu pernyataan tersebut ada benarnya pula. Misalkan Mou dipecat, direkrutlah pelatih baru.

Ya kalo berhasil. Seandainya gagal, bukan nggak mungkin pelatih anyar bakalan ngomong 'kami sedang melalui masa transisi'.

Pergantian pemain yang terus-menerus justru bakalan menghambat kinerja tim. Apa yang sudah dibangun Mou nantinya akan dibongkar dan dimulai dari nol lagi.

Yang terjadi MU akan mengalami siklus transisi yang tiada henti. Siklus transisi yang terus-menerus bakal mengakibatkan tim kebingungan menentukan gaya permainan.

3. Semua bukan salah Mou

Rasanya naif kalo menilai kegagalan MU adalah salah Mourinho.

Ingat, sepak bola adalah kerjasama tim. Mou terlihat sudah memberikan yang terbaik.

Semua kembali lagi pada pelaksanaan instruksi dan kepemimpinan di lapangan.

Musim lalu, Mou mendapat kritik karena MU bermain lebih banyak menunggu.

Saat lawan Tottenham, MU tampil dominan dan agresif. Naasnya, Setan Merah dilibas dengan skor 3-0. Yang bikin malu lagi, MU harus kalah di Old Trafford.

Semua bukan hanya salah The Spesial One. Para pemain juga ikut berkontribusi terhadap setiap kekalahan.

4. Mental juara yang perlu dibangkitkan

Saat melawan West Ham United, MU harus menelan pil pahit karena kalah dengan skor 3-1.

Bayangkan tim sebesar MU harus mengakui kekalahan dari tim yang notabene jadi lawan enteng buat klub-klub besar EPL.

Setiap pemain emang punya kelebihan di posisi tertentu. Tapi bukan berarti pelatih nggak berhak ngasih tugas yang berbeda ke setiap pemain.

Pada dua musim sebelumnya, Pogba pernah mengeluh kalo doi nggak bermain pada posisi yang menjadi kebiasaannya.

Padahal Fergie juga pernah melakukan hal yang sama kepada para pemain. Mengubah posisi dan penambahan tugas adalah hal yang lumrah dilakukan SAF.

Para pemain juga harus menghormati keputusan pelatih. Mourinho udah berusaha nyusun strategi yang terbaik. Selanjutnya tugas para pemain adalah memberikan kontribusi yang terbaik.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya