Kisah Heroik Anthonius Gunawan Agung: Rela Korbankan Nyawa Demi Pastikan Pesawat Take Off dengan Aman Saat Gempa Palu

Minggu, 30 September 2018 | 15:30
Instagram / kementrianbumn

Anthonius Gunawan Agung

HAI-Online.com -Sebutan pahlawan nampaknya patut diberikan kepada seorang petugasair traffic control (ATC) Airnav Indonesia, Anthonius Gunawan Agung.

Hal ini bukan tanpa alasan, cowok berusia 22 tahun tersebut rela mengorbankan nyawanya demi memastikan pesawat Batik Air ID 6231 dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, bisa lepas landas dengan aman saat gempa 7,4 SR mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.

Pada Jumat lalu (28/9), Anthonius Gunawan Agung seperti biasa sedang bekerja bersama rekan-rekannya di tower Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu.

Orang-orang pun dikejutkan dengan munculnya gempa, yang otomatis membuat para petugas ATC di Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga : Lebih Baik Berjaga-Jaga, Ini 4 Tips Dalam Menghadapi Ancaman Tsunami

Berbeda dengan rekan-rekannya, Anthonius pun memilih untuk tetap tinggal di dalam tower demi memastikan pesawat Batik Air ID 6231 bisa lepas landas dengan selamat.

"Anthonius telah memberikan clearance kepada Batik saat gempa terjadi. Anthonius sebagai petugas ATC yang bertanggung jawab penuh dengan menyelamatkan pesawat beserta penumpangnya,” kata Direktur Airnav Indonesia, Novie Riyanto seperti yang dilansir dariKompas.com.

Menurut Novie, Anthonius baru bergegas turun untuk menyelamatkan diri keluar tower setelah pesawat Batik Air lepas landas.

Lantai 4 sudah ambruk saat Anthonius hendak turun dan dirinya mau nggak mau harus melompat ke luar tower hingga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.

Baca Juga : Ini 5 Bencana Tsunami Terdahsyat Sepanjang Sejarah. 2 di Antaranya di Indonesia

Anthonius pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Tapi karena kondisi RS di Palu sedang nggak memungkinkan karena terkena dampak gempa, dirinya langsung diterbangkan dengan helikopter untuk dibawa ke Kalimantan.

Sayang, Anthonius menghembuskan nafas terakhirnya karena luka-luka yang dialami cukup parah.

“Namun, karena luka-luka Anthonius cukup parah, beberapa bagian tubuhnya patah, Anthonius akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Anthonius bagaikan pahlawan dalam menjalankan tugas menyelamatkan pesawat beserta penumpangnya,” ujar Novie.

Salut buat Anthonius yang rela mengorbankan nyawanya demi memastikan pesawat dan penumpangnya bisa mengudara dengan selamat.

Terima kasih Anthonius, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, Amin. (*)

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya