Pelajar SMA Penari Ratoh Jaroeh Opening Asian Games Bikin Petisi Untuk Tuntut Transparansi Honor

Jumat, 21 September 2018 | 13:00

Petisi di Change.org

HAI-Online.com - Beberapa hari yang lalu sempat muncul pemberitaan heboh soal belom dibayarkannya fee yang jadi hak siswa para penari Ratoh Jaroeh yang jadi penampilan bintang di Opening Ceremony Asian Games 2018 kemarin.

Usut punya usut, darihonor $15 per hari atau total 3 jutaan selama latihan yang dijanjikan buat tiap peserta, yang cair total cuman sekitar 500 ribuan aja sob! Dari total 13 kali latihan, banyak pihak yang kebingungan, kemana kira-kira larinya uang ini. Pihak sekolah maupun EO belum transparan dalam menunjukkan anggaran.

Apalagi ada beberapa tweet yang muncul terkait ini dan banyak banget pengakuan dari para penari bahwa emang bener, uang yang mereka terima cuma segitu.

Muncul petisi

Setelah beberapa pemberitaan dan klarifikasi sana sini, muncul sebuah petisi yang dibuat sama Forum Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Organisasi Intra Sekolah (OSIS) di situs Change.org.

Petisi berjudul "Hak Siswa Indonesia terhadap Fee Asian Games" ini dikeluarkan pada Rabu, 19 September. Dalam petisi tersebut, Forum MPK OSIS menuntut supaya sekolah memberikan honor yang udah jadi hak siswa sebagai penari.

"Sebagai siswa yang telah menjalankan kewajiban dalam bernegara sudah menjadi kerinduan kami untuk memberikan yang terbaik. Namun, sekarang di mana hak yang seharusnya kami terima setelah pengabdian kami kepada negara?" tulis petisi tersebut.

Sejak dirilis sampai berita ini diturunkan, udah ada 5.420 orang yang menandatangi petisi ini dari total 7.500 orang target!

Baca Juga : Sekolah Ini Nggak Punya Kursi di Kantin Supaya Para Siswa Rajin

Menuntut transparansi

Selain menuntut hak uang mereka, kebanyakan dari penandatangan petisi juga pengen supaya ada transparansi kemana aja kira-kira uang tersebut mengalir.

Karena pihak sekolah dan INASGOC selaku penyelenggara Asian Games klarifikasi kalo sebenernya uang $15 per hari itu adalah uang operasional. Yang artinya bakal digunakan buat kebutuhan para siswa tiap latihan, mulai dari transportasi, akomodasi, dan konsumsi.

Kayak komentarnya Rafliansah Aziz yang bilang, "Teman2 saya keringatnya sudah kering bahkan sudah menguap dan berkondensasi sampe turun hujan terus diminun terus jadi keringet terus kering lagi.

HAK SISWA yang sudah berpartisipasi blm juga diterima. Kalau memang fee harus dipotong untuk keperluan2 lain mohon transparansinya. Dan jangan beda2 tiap sekolah dapetnya. Selama ini kami menuntut transparansi jawabannya selalu berputar2. Itu hak kami kok."

Hal yang sama ditulis Aulia Rahmawati. Dalam komentarnya, doi bilang kalo mereka tuh nggak komplain soal sedikitnya uang yang diterima.

Mereka cuman mau kenapa yang tadinya bisa dapet $15 per hari malah cuman jadi $3 aja. "Kami ingin tahu rincian potongan dana, bukan minta uangnya ditambahi."

Waduh, runyam juga ya sob masalahnya. Adanya miskomunikasi antara pihak-pihak yang terlibat bisa jadi satu masalah besar gini. Dan sampe sekarang sih, belom ada informasi lebih lanjut soal transparansi dana yang dituntut sama para siswa ini.

Kita doain aja semoga masalah ini cepet beres, ya!

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya