Mengonsumsi Micin Bikin Otak Lemah, Bener Nggak Sih? Ini Faktanya!

Jumat, 07 September 2018 | 06:30
bigjom

Monosodium Glutamat (MSG)

HAI-online.com - Penyedap rasa Monosodium Glutamat (MSG) atau yg dikenal dengan sebutan "micin" masih menjadi perdebatan mengenai dampaknya terhadap kinerja otak.

Penelitian mengenaiMSGterus dilakukan untuk memastikan keamanannya. Sebagai pelengkap makanan,MSGmemiliki kandungan yang terdiri dari air, natrium, dan glutamat.

Glutamat yang juga terkandung dalam susu, keju, daging, ikan, dan beberapa sayuran merupakanzat penting yang dapat mengubah rasa makanan jadi lebih nikmat.

Milenial Ternyata Lebih Pusing Sama Finansial dibanding Politik

Berbeda dengan anggapan masyarakat pada umumnya, Profesor Hardinsyah, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, mengatakan bahwa MSG justru memiliki manfaat untuk kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1992 juga sempat menyebut batas konsumsiMSG maksimal sebanyak 5 gram per hari.

Akantetapi, Hardinsyah melanjutkan, pada penelitian-penelitian berikutnya,nggak ada temuan perihal batas konsumsi MSG.

"Konsumsi micin dikatakan secukupnya, hingga rasa optimum yang ingin dicapai,"ujarnya.

BACA JUGA:Dengan Konsumsi 5 Makanan Ini, Kamu Akan Terbebas dari Kanker

Dalam artikelnya di lamanhellosehat, dr. Ivena menuliskan bahwa kandungan asam glutamat itu dapat membuat sel-sel saraf otak lebih aktif dan membuat makanan menjadi lebih lezat.

"Selama ini kebanyakan efek samping yang dilaporkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG memang terjadi pada sistem saraf di otak. Karena itu, MSG secara tidak langsung bisa membuat seseorang jadi ‘lemot’," tulisnya.

"Lemot" atau lemah otak adalah istilah yang dipilih dr. Ivena untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif otak. Fungsi kognitif otak antara lain berpikir logis, mengambil keputusan, merekam informasi ke dalam ingatan, menyelesaikan masalah, dan menjaga konsentrasi.

dr. Ivena menambahkan bahwaotak memiliki banyak saraf yang bertugas menerima berbagai macam rangsangan. Saraf yang bertugas menerima rangsangan disebut reseptor yang jumlahnya ada di bagian hipotalamus otak.

"Nah, glutamat dalam penyedap rasa punya banyak reseptor yang ada di hipotalamus. Karena itu, efek kebanyakan glutamat di otak bisa membahayakan.

"Reseptor-reseptor dalam otak jadi terangsang secara berlebihan akibat kadar glutamat yang tinggi. Bila terus-terusan terjadi, alhasil aktivitas reseptor yang berlebihan malah bisa sebabkan kematian neuron," ujarnya lebih lanjut.

Padahal, neuron yang merupakan sel-sel saraf berperan penting untuk menjalankan fungsi kognitif otak. Kematian neuron berarti fungsi kognitif otak turun dan menyebabkan seseorang menjadi lemot.

Melalui Kompas.com, Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia (P2MI) memberikan tanggapannya. Menurut kesimpulan mereka,MSGaman untuk dikonsumsi asal dalam takaran penggunaan secukupnya.

Artikel inisudahtayang di National Geographic Indonesia dengan judul, "Mengonsumsi Micin Membuat Otak Menjadi Lemah, Apakah Benar?"

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber national geographic indonesia