Gempa Lombok Terjadi Lagi, Berikut Cerita Siswa yang Jadi Korban

Selasa, 07 Agustus 2018 | 09:40
Kompas.com

Proses evakuasi gempa Lombok

HAI-Online.com -Pasca gempa di Lombok yang terjadi pada pukul 04.00 kemarin, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi mengeluarkan instruksi untuk meliburkan semua sekolah yang ada di Lombok Utara, Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, dan Lombok Tengah.

Hal itu dilakukan untuk mengecek keamanan bangunan sekolah pasca gempa.

Menurut informasi sih, emang banyak banget bangunan yang mengalami kerusakan. Termasuk beberapa bangunan sekolah.

BACA JUGA:Biar Gercep, 7 Film Bencana Ini Tunjukin Cara Jitu Penyelamatan Diri!

Nah, untuk tahu lebih detil pengalaman teman-teman kita yang ada di Lombok sana, HAI udah nanya-nanya sama dua siswa SMA di Lombok soal pengalaman mereka saat mengalami bencana gempa.

Alfiyan, seorang siswa kelas 11 SMAN 1 Selong mengaku kalau saat gempa kemarin terjadi, dirinya sedang menikmati sunrise di pantai Labuhan Haji.

Saat itu ia sedang asik menanti sinar mentari bersama teman-temannya, tiba-tiba terasa guncangan yang sangat keras.

"Gempanya lumayan besar, dan yang dilakukan semua orang terdiam saling tengok satu sama lain dan ada salah satu orang yang teriak gempa, dan seketika semua orang habis ribut dan berpencar karena panik. Kalau saya setelah gempa selesai, kembali ke tempat duduk dan lanjutin ngopinya, hehehe."

Berbeda dengan Alfiyan yang cukup santai dalam menghadapi gempa kemarin, Luthfi yang adalah siswa kelas 12 SMAN 2 Selong mengaku, kalau dirinya cukup cepat tanggap. Lutfi saat itu sedang berada di rumah.

"Saya lagi ngumpul sama keluarga. Saya waktu itu langsung keluar, kebetulan di rumah ada kakek saya yang saya bawa keluar dulu dan kebetulan waktu itu mati lampu," jelas Lutfi.

BACA JUGA:Lombok Litera[k]si: Komunitas Literasi Anak Muda Yang Kini Jadi Satgas Gempa di Lombok

Kedua cowok ini mengaku bahwa getaran yang dirasakan pada gempa kemarin jauh lebih keras dibandingkan gempa pendahulunya.

Pada gempa yang terjadi sebelumnya, tanggal 29 Juli kemarin, masyarakat umumnya belum menyadari bahwa itu gempa sampai beberapa lama gempa terjadi.

"Pas tanggal 29 saya lagi di rumah teman, kebetulan sedang nginap dan ada acara. Kami di lantaidua sedang nonton tv. Pas gempa kami bertiga bingung, saling liat bengong, pas mulai guncangannya itu baru kami langsung keluar. Di sana kami baru sadar kalo lagi ada gempa. Kami kira bukan gempa, malah hanya suara gemuruh suara orang yang lagi kerja," jelas Lutfi.

Untungnya, dari kedua gempa besar yang terjadi, tidak ada kerabat ataupun teman Alfiyan dan Lutfi yang terluka.

"Kebetulan waktu itu keluarga saya lagi di rumah semua pas gempa pertama, tapi pada bisa keluar cepat jadi alhamdulilah nggak ada yang terluka di desa saya," kata Alfiyan.

Pun dengan kerusakan di daerah mereka, tidak ada kerusakan yang parah karena lokasinya pun tidak terlalu dekat dengan titik pusat gempa.

"Nggak ada yang rusak terlalu parah. Sekolah saya pun baik-baik saja. Tapi memang ada sekolah-sekolah lain yang cukup parah rusaknya, kayak plafon dan gentengnya mengalami kerusakan. Makanya diliburkan dulu soalnya banyak yang harus diperiksa," jelas Lutfi.

Begitu sob, pengalaman-pengalaman yang dirasakan Alfiyan dan Lutfi saat gempa terjadi pada tanggal 29 Juli dan 5 Agustus kemarin.

Sejauh ini, keadaan di lokasi sudah berangsur normal. Walaupun masih cukup kacau di daerah Lombok Utara dan gempa susulan masih sesekali terjadi, untungnya banyak relawan dan bantuan yang bisamenjangkau berbagai lokasi posko pengungsian.

Makanya, kita doakan sama-sama supaya teman dan rekan kita yang ada di Lombok sana diberikan kekuatan ya, sob. Supaya bisa kuat bertahan di posko-posko, dan juga untuk para relawan tetap diberikan jalan untuk membantu.

Kalian juga bisa kok,mengukurkan membantu saudara-saudara kita di sana dengan memberikan sumbangan melalui beberapa lembaga yang memang membuka wadah untuk donasi. (*)

Anak Muda Gampang Sembuh dari Trauma Gempa, Begini Tiga Caranya!

Penulis: Syifa Nuri Khairunnnisa/ HAI

Tag

Editor : Al Sobry