HAI-Online.com - Selama ini, kalian sadar nggak sih, sob, dengan adanya citra negatif yang melekat dalam diri para gamers? Seringkali para gamers dibilang pemalas atau antisosial karena kebanyakan duduk di depan gadget. Nggak jarang juga tuh dianggappunya tendensi jadi pelaku kekerasan karena kebanyakan main game yang punya banyak muatan kekerasan.
Citra negatif yang kayak gini yang agak nyebelin, sob. Karena ternyata menurut banyak penelitian di dunia, bermain game punya segudang manfaat khususnya buat psikologis seseorang.
Menurut artikel yang HAI kutip dari ron-sheese.wikidot.com, para pemain game online khususnya tipe MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) macam DotA (Defense of The Ancients)atau Mobile Legends, akan punya kemampuan kognitif dan berpikir kritis yang baik. Dengan bermain MOBA, para pemain akan bisa meningkatkan kemampuan kognitif mereka dengan terpaksa berpikir kritis di bawah tekanan tentang situasi yang sedang mereka hadapi.
Selain itu, para pemain juga bisa meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama antar individu saat harus mencapai satu tujuan. Terbiasa berkomunikasi dan bekerjasama di dunia maya, akan membuat para pemain membawa kemampuan tersebut dan menerapkannya di dunia nyata.
Manfaat psikologis dari bermain game berjenis MOBA ini sedikit banyak diamini oleh Petrus dan Reza. Petrus yang duduk di kelas 12 sekolah menengah atas di Jakarta ini sudah mulai rutin bermain game online sejak kecil. Salah satu manfaat yang paling dia rasakan adalah kemampuannya saat harus memecahkan masalah dengan cepat.
“Aku kan gabung di OSIS, dan pasti punya acara atau proker gitu. Kerasanya pas menjalankan acara atau proker itu lebih mudah memecahkan masalah. Jadi kalau plan A ternyata nggak jalan, aku nggak akan panik karena udah terbiasa nyiapin plan B,” ujar Petrus.
Selain terbiasa berpikir strategis, Petrus bilang kalau tingkat kefokusan dia jadi jauh lebih tinggi karena terbiasa fokus main game yang membutuhkan strategi tinggi. Karena terbiasa fokus saat menyerang lawan atau agar berusaha enggak kalah, Petrus bilang kalau di kelas pun sama. Dirinya merasa jauh lebih fokus memperhatikan guru dan nggak gampang bosan atau ngantuk.
Sementara Reza, siswa sekolah menengah atas di Bekasi, mengaku kalau dirinya suka banget main game jenis MOBA karena bisa melatih caranya berkomunikasi dan bekerja sama tim dengan baik.
“Dulu aku orangnya susah banget kerja sama tim. Jarang mau belajar kelompok atau apa gitu, karena emang lebih nyaman sendiri. Terus semenjak main DotA, dari situ harus main dalam tim. Awalnya susah satu visi, tapi lama-lama pas udah sinkron, jadi asik banget,” jelas Reza.
Game berjenis RPG juga punya manfaat yang segudang. Pertama, para pemain akan diberikan karakter yang bisa dirancang sesuka hati. Karakter-karakter ini akan merepresentasikan keinginan terpendam pemain yang sulit diwujudkan di dunia nyata. Dengan membuat karakter yang seperti ini, para pemain akan bisa belajar untuk merasakan pengalaman menjadi orang tersebut walaupun hanya virtual. Dan dengan begitu bisa punya empati terhadap orang lain.
“Kalo aku sih nggak terlalu merasakan perubahan dari segi empati diri sendiri kali ya. Tapi emang aku merasa puas dan senang ketika main game RPG kayak gini. Aku role playing, bikin diri sendiri jadi orang lain yang bisa dibilang aku mau banget jadi kayak gitu. Itu menghilangkan rasa penasaran aku sih,” jelas Fira, siswi kelas 12 sekolah menengah atas di Tangerang.
Simulasi Pengalaman
Manfaat lainnya dari game berjenis RPG adalah, bisa mensimulasikan pengalaman kehidupan nyata ke dalam game. Sekarang ini udah banyak banget pihak yang menggunakan game simulasi sebagai metode belajar mengajar atau melakukan riset penelitian. Misalnya game simulasi pilot, The Sims, dll. Dengan menggunakan game berjenis ini, kita akan bisa mengalami pengalaman yang mirip banget kayak di dunia nyata, tapi sebenarnya hanya terjadi dalam game.
Hal ini membuat para pemain bisa mengalami beragam pengalaman, mulai dari pengalaman baik dan buruk lebih dulu di dalam game. Setelah tahu langkah apa yang harus diambil untuk menghindari kegagalan, para pemain bisa menyusun langkah yang lebih strategis di dunia nyata karena mereka sudah lebih dulu belajar lewat game. Jadi resiko yang ditanggung nggak terlalu besar.
Manfaat-manfaat yang dirasakan para pemain game online ini juga diamini oleh Roslina Verauli yang akrab disapa Vera. Vera yang seorang psikolog berkata bahwa game online memang bisa memberikan banyak manfaat positif bagi diri seseorang, selama tak berlebihan.
“Kalau nggak berlebihan game online memang bisa memberikan dampak positif. Misalnya, membuat kemampuan menyusun strategi, berpikir dengan cepat, dan kerjasama. Itu karena terbiasa melakukan itu semua saat main game,” katanya
Selain itu, bermain game online juga bisa membantu seseorang melepaskan agresinya. “Orang kan main game biasanya untuk have fun, dan dari situ bisa melepaskan agresi dan emosi mereka. Ibaratnya mencari pelarian,” jelas Vera. Jadi, anggapan yang bilang kalau para gamer punya tendensi untuk jadi pelaku kekerasan kayaknya udah enggak pas ya, sob.
Menurut penelitian yang HAI kutip, ternyata walaupun para pemain sering menjadi emosi saat kalah dan melampiaskannya secara verbal atau fisik, makin lama perilaku ini akan berkurang seiring dengan semakin tingginya kemampuan pemain. Para pemain yang sudah sering mengalami halangan-halangan tertentu akan bisa belajar mengendalikan emosinya dan menyalurkannya untuk berpikir mengenai cara yang bisa ditempuh untuk menghindari kekalahan tersebut.
Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa