Lagu "Rekam Jejak" Adalah Cara Polka Wars Melawan Lupa Kasus HAM Di Indonesia

Sabtu, 28 Juli 2018 | 13:50
Polka Wars

penggalan lagu Rekam Jejak milik Polka Wars

HAI-Online.com - Beberapa waktu lalu, band Polka Wars sempat mengeluarkan dua lagu terbaru mereka berjudul Rekam Jejak dan Mapan. Nggak lama kemudian, mereka pun meluncurkan video klip untuk salah satu lagu, yaitu Rekam Jejak. Bertempat di Qubicle Centre, Senopati, Jakarta Pusat, band beranggotakan Karaeng (gitar, vokal), Billy (Gitar), Dega (Bass gitar), dan Deva (Drum) ini merilis lebih dulu video klip Rekam Jejak pada awak media.

Video klipnya sendiri bisa dibilang merepresentasikan banget pesan yang coba disampaikan sama Polka Wars dalam lagunya. Video didominasi tone yang terasa gelap.

Mengambil latar di sebuah rumah kosong, adegan dibuka dengan seorang pria berwajah payah yang babak belur dan memakai baju compang camping. Pria tersebut lalu mengalami berbagai penyiksaan.

Selain adegan penyiksaan sang pria berbaju putih, video klip ini juga menampilkan potongan-potongan gambar berbagai hal yang merepresentasikan kasus-kasus HAM yang sempat terjadi di Indonesia, sob. Misalnya, kasus-kasus orang hilang, pembredelan Tempo, peristiwa Petrus, dan banyak peristiwa lain.

Syifa/HAI

Konferensi Pers Rilis album Polkawars

Potongan-potongan gambar ini sengaja dimasukan ke dalam video klip sebagai usaha dari Polka Wars dan Agung Pambudi untuk membuat peristiwa-peristiwa tersebut tetap diingat. Billy sang pencipta lagu, mengaku kalau lagu tersebut adalah usaha dari Polka Wars dalam mewakili banyaknya agen perubahan di Indonesia yang seringkali berkorban tapi malah terlupakan.

“Topik ini dipilih karena banyak yang bisa di-trigger. Misalnya isu ras, HAM, agama, dan lain-lain. Terus juga pas gue garap ini banyak banget kegiatan politik sama elit-elit yang enggak sehat. Dan gue sering baca puisi-puisi bertema perjuangan, akhirnya malah terinspirasi untuk bikin lagu ini,” jelas Billy.

Dalam video klip kali ini, Polka Wars lagi-lagi menggandeng Agung Pambudi sebagai sutradara. Agung dan Polka Wars sudah bekerja sama sebelumnya dalam video klip Rangkum yang meraih banyak pujian. Lalu, apa yang jadi pembeda dari gaya penyajian kedua video klip ini?

Intinya sih, ketika ditanya apa perbedaan dari video klip Rekam Jejak dan Rangkum, ada di kesederhanaannya. “Rekam Jejak ingin melebihi Rangkum dalam berbagai hal. Bedanya mungkin Rekam Jejak lebih mendalam daripada Rangkum, dan lebih menonjolkan kesederhanaan,” jelas Deva yang juga merupakan produser dari video klip Rekam Jejak ini.

Selain Rekam Jejak, kemarin Polka Wars juga sempat merilis lagu berjudul Mapan. Kedua lagu ini nantinya akan menjadi bridging menuju album selanjutnya. “Album ini nantinya bakal lebih panas dari Axis Mundi. Karena bercerita soal emosi manusia, isinya tentang isu-isu yang ada di kehidupan manusia,” jelas Karaeng.

Penasaran sama video klip Rekam Jejak ini? Tenang aja sob, Polka Wars akan merilis video klip ini secara luas sebentar lagi, yaitu di hari Senin (30/7) tepat pukul 12 malam.

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Tag

Editor : Rizki Ramadan