Terinspirasi Cerpen Seno Gumira, Film Bunyi Hujan di Atas Genting Siap Tayang Bulan Depan

Rabu, 25 Juli 2018 | 11:37

HAI-ONLINE.COM - Film pendek 'Bunyi Hujan di Atas Genting' garapan sutradara Krisna L. Salya bakal dihelat pemutaran perdananya Sabtu pekan depan, 4 Agustus 2018. Bertempat di Studio Sang Akar, Jln. Tebet Dalam I no. 22, Jakarta Selatan, hajat ini juga bakal dimeriahkan dengan bincang-bincang bersama Krisna, sang sutradara serta Rama Deranau selaku produser dari Langit Merah Pictures. Acara ini gratis dan terbuka untuk diikuti oleh umum dengan tempat terbatas (RSVP).Adapun 'Bunyi Hujan di atas Genting' merupakan karya film pendek beralur non-linear dan berdurasi 20 menit, yang diangkat dari salah satu cerpen karya sastrawan legendaris Seno Gumira Ajidarma dengan judul sama. Diproduksi oleh Langit Merah Pictures dan D'ranau Film, "Bunyi Hujan di Atas Genting" membawa kita kembali ke era 80’an di mana Indonesia masih berada di tangan para penguasa otoriter/oligarki.

Cek: Ini Dia Sosok Baru Suzzanna di Film Remake Bernafas Dalam KuburCerita nyata dari sejarah kelam di era tersebut yang coba direkam dalam film ini adalah merebaknya pembersihan preman (mafia jalanan) di Jakarta dengan cara penculikan dan penembakan mati tanpa sistem peradilan– atau yang lebih dikenal dengan istilah 'Petrus' (Penembak Misterius). Saat itu bukan hanya preman yang jadi korban "Petrus", melainkan juga mereka-mereka yang memiliki tattoo di tubuhnya. Sayangnya, para penguasa saat itu beranggapan bahwa semua orang yang bertattoo adalah preman yang harus dibasmi.Wondergel Jadi Pengisi Utama Soundtrack Film

Selain didukung oleh para aktor/aktris pendatang baru berbakat seperti Athie Algazam, Rezki Fadlun, Decha dan lain-lain, film ini juga mendapuk Wondergel, band pionir indie pop era 90-an asal Jakarta sebagai musisi utama yang mengisi soundtrack keseluruhan film.Pemilihan band lawas yang beranggotakan perempuan semua ini sebagai soundtrack dianggap pilihan tepat karena memiliki nuansa yang pas mewakili nafas suramnya kenyataan hidup Jakarta bawah tanah yang diangkat oleh film ini. Nomor-nomor seperti gelap, melankolis dan cenderung militan seperti Pesona Indah, Junkie, dan I Miss You diharapkan dapat menjad perkawinan unik antara visual dan lagu di film "Bunyi Hujan di atas Genting" sebagai kunci dari nafas dan nuansa Jakarta era 80 - 90an."Lagu ini pun langsung naik panggung di ajang musik underground di Poster Café, sebuah live venue di Gatot Subroto, bersama band saya Wondergel. Waktu itu saya pribadi yang pegang vokalnya, banyak yang menyukainya, menyebutnya romantis, ngambang layaknya shoegaze, sendu tapi cool." ungkap Meita.Ia melanjutkan, "Pada saat rekaman di tahun 1997, Vivi Coster mengambil alih vokal lagu ini, karena terus terang, tingkat kesulitan lagu ini cukup tinggi buat saya."

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya