Jakarta Blues Factory: Tiga Anak Muda yang Berniat Mudain Blues

Senin, 09 Juli 2018 | 10:00

Jakarta Blues Factory Meriahkan Dare to Rock di Lap. Mall Taman Anggrek

HAI-Online.com - Apa yang terlintas di benak lo kalo denger 'blues'? Tua, nestapa, jadul? Hmmmm, kalo lo termasuk orang yang mikir kayak gitu, berarti harus denger Jakarta Blues Factory (JBF).

Yap, grup band blues asal Jakarta ini emang belum setenar Gugun Blues Shelter, Time Bomb Blues, Ginda Bestari, Experience Brothers atau musisi blues lain di tanah air.

Tapi band beranggotakanFawdy Irianto (gitaris dan vokalis), Soebroto Harry (bassist), dan Seffrino Ompy (drummer) ini udah berhasil menggebrak panggung internasional, lho.

Pada 2014, JBF nyabet juara satu pada penyelenggaraan Jakarta Indie Music Festival. Di tahun berikutnya, mereka menduduki nyabet juara tiga pada kompetisi Asia International Blues Challenge 2015.

Prestasi-prestasi tersebut terus meyakinkan JBF bahwa musik blues memiliki tempat dalam pasar musik lokal.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Dia Cara Kerja Keteng, Rantai dalam Mesin Motor

"Jadi begitu ngelihat respon orang-orang yang denger positif, yaudah akhirnya gue bilang ke Broto, 'yaudah lanjut aja yuk, soalnya pada suka'," ujar Fawdy sang vokalis dan lead guitar JBF saat ngobrol bareng HAI seusai manggung di Djarum Super Music Dare to Rock bertempat di lapangan Mall Taman Anggrek, Jumat (6/7) 2018.

Hal yang sama juga diceritain Broto, nih, soal ketegasan mereka buat berkarir di jalur musik blues.

Fawdy Irianto gitaris dan vokalis JBF

"Sempet juga dibilangin sama mas Gugun (Gugun Blues Shelter) hehehe, 'sampe kapan lo cover terus?'. 'Lu bikin lagulah album gitu", cerita Broto selaku bassist JBF.

Nah, kalo lo penasaran gimana aliran blues yang digagas JBF, coba cek Spotify, deh. Di lagu All I Wanna Do, lo bakal dimanjain sama chord-chrod blues yang udah 'dinakalin' sama JBF!

Hal yang sama juga bakal lo rasain kalo denger It's Been a Long Day dan Hey. Lo bakal dibikin ngangguk-ngangguk sama bass line yang sering beriringan sama lead guitar.

Bisa dibilang blues yang digagas JBF terndengar fresh dan penuh gairah. Mereka dengan cerdas nyampurin unsur jazz, rock, dan pop di lagu-lagu mereka.

"Karena JBF ini juga nggak tiba-tiba blues. Broto lebih ke rock, Ompy lebih ke jazz, gue ke Blues, jadi ya kita satuin aja," cerita Fawdy.

Soebroto Harry bassist Jakarta Blues Factory

Lebih spesifik Ompy juga nyeritain pencampuran berbagai unsur musik ke Blues juga termasuk upaya biar blues terasa lebih 'muda'.

"Kalo misalnya kita main bener-bener tradisional blues yang denger ya yang tua-tua lagi, dan bikin ngantuk. Makanya kita campur supaya blues ini terdengar lebih mudalah," tegas Ompy.

Soal musik blues di Indonesia yang bener-bener segmented, Jakarta Blues Factory nganggap kalo hal itu bukan masalah. Buat mereka, bermusik secara jujur jauh lebih penting daripada mentingin pangsa pasar.

"Kita pernah tour ke Jawa Tengah, ternyata banyak banget, kok, komunitas-komunitas blues yang dateng dan ngasih apresiasi. Yang denger juga anak-anak muda. Kalo kita bermusik secara jujur pasti ada kok (rezekinya)," pungkas Fawdy.

Lebih lanjut, Fawdy sang vokalis pengen banget band blues di Indonesia ini nantinya bisa makin banyak dan event-event musik blues juga punya tempat di hati masyarakat Indonesia.

"Kita pengen justru makin banyak band blues di Indonesia yang baru-baru. Justru bukan buat saingan. Jadi biar makin banyak event, makin banyak band, makin banyak tempat nongkrong dan temen main juga makin nambah," pungkas Fawdy.

Tag

Editor : Rizki Ramadan