PTN Bukan Segalanya dan Universitas Swasta Nggak Bisa Dipandang Sebelah Mata. Banyak Keunggulannya, sob!

Kamis, 31 Mei 2018 | 16:10
Dias/HAI

Jangan Pandang Sebelah Mata Kampus Swasta

HAI-Online.com – Sebelum ngebahas tentang alasan memilih universitas swasta, ada satu pertanyaan penting yang mesti kita jawab dulu, yaitu:

Kenapa, sih, universitas negeri itu diagung-agungkan banget?

Kalau menurut temen-temen yang masih SMA, sih, bisa masuk kampus negeri itu ada kebanggaannya tersendiri. Untuk masuknya aja, mesti rebutan sama ratusan ribu orang. Jadi, mereka yang kuliah di PTN jadi spesial.

Hampir semua SMA negeri pun pasti menaruh bangga sama aluminya yang bisa jebol PTN. Nama-namanya pasti dimuat di baliho yang dipasang gede-gede di sekolah. Gengsinya bukan cuma didapat mahasiswa tetapi juga sekolah almamaternya.

Dari segi karier pun, ada anggapan bahwa jebolan PTN lebih dilirik sama perusahaan-perusahan. Ina Liem, pengamat dan konsultan pendidikan sekaligus pendiri Jurusanku.com bilang, PTN diminati karena ada alumni power yang kuat.

“Para alumni yang sudah menduduki posisi di perusahaan atau BUMN, kalau mau merekrut orang ada rasa memilikinya. Minta dari universitas yang sama dengannya. Itu salah satu keunggulan masuk PTN, sih,” kata bu Ina.

Tapi, apa iya, itu berarti swasta bisa dinomorduakan? Dan gagal masuk PTN itu berarti 'the end of the world' macem Wakanda didatengin Thanos.

"Pemikiran 'univ negeri lebih bagus dari pada univ swasta', jelas udah nggak relevan. Soalnya, banyak perguruan tinggi swasta yang menurut gue terafiliasi dengan banyak pihak, dalam atau luar negeri yang bisa majuin mutu pendidikannya," ujar Raden Andika, lulusan Musik Komposisi Universitas Pelita Harapan (UPH) yang pernah nyabet gelar juara 1 Jazz Goes To Campus (JGTC) 41 ini.

See? Raden udah membeberkan poin pentingnya, tuh.

O ya, sebelum lebih jauh. Ada satu hal yang perlu diketahui: jumlah universitas swasta sekarang ini banyak banget, tapi nggak bisa dipukul rata semua punya kualitas yang sama. Eits, hukum itu juga berlaku di universitas negeri loh.

Nah, secara umum, di kampus-kampus terbaiknya, universitas swasta punya sejumlah keunggulan dibanding universitas negeri.

Pertama, kurikulumnya bisa lebih lincah beradaptasi. “Kalau di PTN, terbatas birokrasi yang tinggi karena ada di bawah pemerintahan. Jadi, kalau mau mengubah kurikulum nggak selincah swasta. Universitas swasta lebih adaptif,” kata Bu Ina.

Harry Febrian, dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara pun merasakan banget dinamisnya kampus swasta. Lulusan kampus swasta cenderung lebih adaptif pula.

"Cara kerja di dunia ini, dalam bidang apa pun sekarang dan ke depannya akan selalu dinamis. Makanya lulusan kampus mana pun bukan menjadi soal. Dunia butuh anak-anak muda yang kreatif, dinamis, dan adaptif," jelas Kak Harry.

Keunggulan lainnya adalah pilihan jurusan di kampus swasta itu lebih beragam. Menurut bu Ina, di universitas swasta kita bisa nemu jurusan yang lebih inovatif dan kekinian. Coba aja lihat Raden, jurusan kuliahnya asik banget tuh: Komposisi Musik. Jurusan lain kayak fashion business, 3D Animation, sampai jurusan Games kayaknya cuma ada di kampus swasta tuh.

Dias/HAI

Infografis Alasan Pilih Kampus Swasta

Asiknya kampus swasta lagi adalah koneksi dengan industrinya kuat dan tersebar. Apalagi sekarang ini banyak universitas swasta yang didirikan oleh perusahaan besar, seperti UMN yang didirikan Kompas Gramedia, Universitas Pertamina yang ada di bawah BUMN pertama, atau Universitas Podomoro yang ada di bawah perusahaan properti Podomoro Group.

Koneksi dengan industri itu bawa manfaat untuk mahasiswanya. Yang paling jelas sih, kita akan dimudahkan untuk magang dan lanjut kerja nantinya. Terus, saat kuliah pun kampus sering mendatangkan praktisi dari industri untuk jadi dosen tamu. Wartawan Kompas pun banyak loh yang jadi tenaga pengajar di UMN.

Kegiatan mahasiswa di universitas swasta juga nggak kalah seru, lho. "Waktu kuliah di Atma Jaya, gue ikut Atma Jaya Debating Club. Dan itu asik banget gue belajar mikir kritis dan nyampein pendapat secara efektif. Mereka semua terbuka mulai dari segi etnis, orientasi seksual, dan agama. Itu yang bikin gue enjoy kuliah di sana," jelas Clarisa Sukotjo, lulusan Akuntansi, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.

Satu lagi keunggulan kampus swasta yang penting banget. Saat pendaftaran, jurusanmu di SMA nggak terlalu dipertimbangkan. Anak IPS yang ternyata hobi mesin pun bisa mudah daftar jurusan Teknik di Swasta.

“Ini jadi peluang untuk ngambil bidang yang nggak linear dengan jursan di SMA. Saat SMA kan, ada siswa yang belum tahu banyak dengan jurusan tapi sudah mesti memilih,” kata Bu Ina Liem lagi.

BACA JUGA:Mengungkap Jalur-Jalur Gelap Untuk Masuk PTN

Keluar dari 'Kandang' adalah Koentji

Inget, ya, sukses enggaknya lo nggak tergantung 100% kuliah di mana. Tapi juga berhubungan sama kemauan ngembangin diri. Hal ini juga berlaku buat semua anak muda, nggak terkecuali buat mahasiswa universitas swasta.

Hal yang biasanya dialamin banyak mahasiswa universitas swasta adalah 'terjebak' di zona nyaman mereka. "Mahasiswa perguruan tinggi swasta harus berani keluar 'kandang'. Jangan terlalu nyaman 'nongkrong' di tempat yang itu-itu aja. Supaya mahasiswa PTS punya daya saing ya harus terus-menerus mengekspos diri secara positif," tutur Kak Harry.

Maka dari itu kegiatan di luar kampus juga jadi hal yang penting buat dilakuin. "Coba gabung ke komunitas Salihara, ikut workshop, nonton pameran seni, ikut lomba, supaya kelihatan anak-anak PTS juga punya 'taring'. Jangan cuma jago 'kandang'," lanjut Harry.

Hal yang sama juga diungkapin Raden, nih. Menurutnya, dengan aktif ikutan lomba mahasiswa perguruan tinggi swasta juga bakal punya mental kompetitif yang justru bermanfaat buat bekal meniti karir.

"Kalo misalnya menang, otomatis tempat di mana kita belajar juga bakal ikutan terkenal. Sebenarnya sesederhana itu, kok," pungkas Raden.

Pada akhirnya pun, yang akan dilihat bukan cuma dari mana asal kampus dan apa yang dipelajari di sana, tetapi apa yang bisa kamu lakukan dan kontribusikan.

Asal kamu tahu, nih, perusahaan sekelas Microsoft dan Google aja udah nggak terpatok pada ijazah saat merekrut. Mereka lebih melihat skill. Nah, di mana pun kampus, asahlah skill-mu itu, sob!

Tag

Editor : Rizki Ramadan