HAI-ONLINE.COM - Di dunia musik mungkin kita udah nggak asing sama yang namanya 'band tribute’. Band tribute adalah sekelompok musisi dan penyanyi yang tampil memainkan musik dari band terkenal yang udah bubar atau nggak aktif lagi. Kebanyakan band tribute lahir karena memang mereka adalah fans dari band aslinya atau karena mereka suka dengan genre dari band asli tersebut. Bukan hanya membawa kembali lagu-lagu dari band asli, tapi dari gaya berpakaian sampai gaya manggung pun juga ditiru.Nah, di Indonesia ada beberapa band tribute juga nih. Mau tau siapa aja?
1. G-Pluck (The Beatles tribute)
Band tribute asal Bandung yang berdiri sejak tahun 2000 ini memang pantas jadi ‘reinkarnasi’ The Beatles. Kesungguhan mereka sudah diakui dunia dengan ikut serta dalam acara ‘Beatles Week Festival’ di Liverpool pada Agustus 2008. Mereka jadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di ajang tersebut. Mulai dari gaya bermusik mereka, suara vokalis--Paul McCartney dengan logat Irlandia dan John Lennon dengan aksen British-- gerakan, hingga kostum, semua mirip The Beatles. Padahal keempat pria itu adalah orang bandung asli yang tergabung dalam G-Pluck. G-Pluck mengadopsi mulai dari cara dan gaya bermain gitar, pakaian, peralatan band, tone musik, sampai ceplas-ceplos cara omong personel The Beatles, lengkap dengan dialek Inggrisnya. Bahkan sampai kesalahan George Harrison saat main musik, mereka tiru juga. Beberapa kesalahan lain yang ditiru G-Pluck antara lain dalam lagu Let It Be, All You Need is Love, Slow Down. “Ini agar kami tampil sempurna,” kata Awan.
Cek: Semua Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang PlayStation 5 Ada di SiniPerjuangan meniru juga dilakukan oleh personel G-Pluck dalam cara memainkan alat musik. Awan, yang nggak kidal, berusaha bermain bas dengan tangan kiri. Mereka juga memesan gitar untuk Wawan sama dengan gitar yang dimainkan George Harrison, langsung dari pabriknya di Jerman. Begitu juga dengan bas yang dimainkan Awan, dipesan langsung dari pabriknya, Hofner, di Jerman. Jenisnya pun sama dengan yang dimainkan McCartney, yaitu lefthanded 500/1 –vintage 63, yang diboyong pulang dengan harga US$ 300 ribu (sekitar Rp 2,75 miliar).Butuh waktu lima tahun untuk melakukan semua proses peniruan hingga mirip benar dengan The Beatles. 2. 2ND-BORN (QUEEN tribute)
Mulai berdiri sejak tahun 1989 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Deddy Isman sang kibordisnya adalah orang yang pertama kali berinisiatif membentuk kelompok ini. Pada awalnya anggota SECOND BORN hanya 3 orang yaitu Deddy Isman, Raymond Patti dan Abdul Kadir. Jadi pada dasarnya mereka adalah musisi sekaligus vokalis. Pada akhirnya masuklah Ayib Bahasyim yang memang untuk mengisi posisi vokal. Nama mereka adalah 2nd Born (Second Born). Artinya, menurut Deddy Isman, Born itu diambil dari Borneo sebenarnya. “Kan kami berasal dari Kalimantan tuh,” terang Deddy Isman lagi. Lalu kata-kata “2nd” di depannya, lebih sebagai pemanis. “Jadi jangan tanyakan, 1st Born nya siapa dan dimana ya? Dipilih nama 2nd Born biar lebih enak aja dilihatnya dan diucapkan,” lanjut Raymond Patti. Band ini terbiasa meng cover lagu lagu dari Queen! Dengar-dengar kabar, grup ini jadi grup entertainer kafe termahal saat ini di sini. Tetap banyak memainkan lagu-lagu Queen dengan “fasih”, walau saat ini porsi lagu Queen yang dibawakan sudah nggak lagi sebanyak dulu. Mereka juga berkembang jadi makin segar, cerah dan ceria bila di atas panggung!
3. The Flower Girls (Dara Puspita tribute)
Dara Puspita, grup musik Surabaya yang seluruhnya beranggotakan perempuan itu namanya melejit di Eropa pada 1968. Girl band yang menaungi Titiek Adji Rachman (gitar melodi), Lies Soetisnowati Adji Rachman (bas), Susy Nander (drum), dan Ani Kusuma (gitar pengiring) itu bisa dibilang sebagai yang pertama mengadakan tur ke Eropa selama tiga tahun. Begitulah Dara Puspita jadi begitu melekat di benak orang Eropa. Lantaran para venue dan kurator di Eropa itu suka lagu-lagu mereka, David Tarigan kemudian dipercayakan untuk membentuk grup band tribute yang serupa.Dara Puspita pun bereinkarnasi dalam diri empat anggota Flower Girls, yakni Yuyi Trirachma (bassist/vokalis), Rika Putrianjani (gitaris/vokalis latar), dan Tanya Ditaputri (gitaris/vokalis latar), dan Tika Pramesti (drummer/vokalis latar).“Kami semua memang suka musik Dara Puspita, kebetulan rambut juga sudah mirip,” kata Yuyi sambil terkekeh 4. Blackbeat (The Beatles tribute)
Band tribute yang awalnya dimulai pada tahun 2012 oleh 2 orang saja yaitu Farhan dan Seno ini sempat bergonta-ganti personil, yang pada akhirnya tahun 2015 Blackbeat punya personil tetap yaitu Farhan Gifari (Vokal, Guitar), Seno Aji Nugroho (Vokal, Lead Guitar), Tito Yudha (Vokal, Bass), Bagas Pramudya (Drum), Haekal Ali (Keyboard). Karena memiliki selera musik yang sama di The Beatles, akhirnya Blackbeat mulai manggung di cafe-cafe membawakan lagu-lagu The Beatles. Di dalam band Blackbeat ini Farhan sebagai John Lennon,Seno sebagai George Harrison, Tito sebagai Paul McCartney, dan Bagas sebagai Ringo Starr. Nama Blackbeat sendiri diambil dari 2 kata, Black yang kita ambil dari salah satu lagu Beatles yaitu Blackbird, dan beat yang berarti Beatles.
Bukan hanya membawakan lagu lagu dari The Beatles,tetapi Blackbeat juga mulai membuat karya sendiri. Salah satu karya nya adalah single Blackbeat yang berjudul "Baby I'm In Love",lagu yang mereka buat ini pun nggak jauh jauh dari gaya lagu-lagu The Beatles.5. Barnacle Tjoy (Steven and the Coconut Treez)
Terbentuk karena sekumpulan orang yang nggak konvensional bertemu secara nggak sengaja lalu jamming di sebuah acara gathering UKM UNJ pada 29 April. Saat itu Barnacle Tjoy membawakan lagu ska, namun setelah dari situ mulai membawakan lagu reggae terutama dari band "Steven & Coconut Treez". Aliran reggae-ska yang riang dan penuh keakraban jadi napas dari band ini, yang juga jadi pemersatu para personil yang kuliah di satu kampus namun beda jurusan.Mendengar nama Barnacle Tjoy itu pasti teringat superhero yg ada di animasi Spongebob. Karna genre band ini lebih ke reggae dan supaya terlihat kesan pantai, maka mereka menggunakan nama "barnacle".Arti barnacle itu sendiri tuh seperti kerang-kerang di pantai. Sedangkan nama 'tjoy' berasal dari para personil yang suka menyapa orang lain dengan panggilan 'coy'. Jadilah Barnacle Tjoy yang merupakan plesetan dari barnacle boy.Personil Barnacle Tjoy terdiri dari Adhit (Vokal 1), Bayu (Vokal 2), Marifat (Gitar 1), Rico "Ocir" (Gitar 2), Ari (Bass), Eso (Drum), dan Rama (Jimbe). "Jadi genrenya itu reggae ska. Tapi lebih berat ke reggae,"Ucap Ari sang bassist.
Penulis: Revinka Aiko