HAI-online.com- Sebagian besar dari kita nggak tahu apa yang akan kita lakukan jika menghadapi bahaya mendadak.
Dan kita semua berharap nggak akan mengalaminya.Kelima orang ini diuji dengan cara terburuk,namun entah bagaimana mereka berhasil melawan dan bertahan hidup dalam situasi mengerikan yang bisa membunuh setiap orang dari mereka.
Berikut kisahnya dilansir darithisisinsider.com:
BACA JUGA:Kisah 3 Napi Yang Berhasil Dari Penjara Superketat Alcatraz Dan Bersembunyi Selama 50 tahun
1.Juliane Koepcke adalah satu-satunya yang selamat dari kecelakaan penerbangan Lansa 508.
Pada Malam Natal, 1971, Juliane Koepcke baru saja lulus dari sekolah menengah.
Dia terbang di atas hutan hujan Peru bersama ibunya dan 90 orang lainnya dalam penerbangan Air Lansa.
Pesawat tersebut mengalami turbulensi tepat sebelum jatuh.
Iabangun keesokan harinya dengan kondisi luka parah, lalu dengan pengetahuan yang diajarkan oleh orang tuanya, dia berhasilbertahan hidupdan keluar dari hutan tersebut.
Setelah 10 hari, dia akhirnya diselamatkan dan dipersatukan kembali dengan ayahnya.
Diketahui jugabahwa ibunya selamat dari tabrakan itu, tetapi meninggal beberapa hari kemudian.
91 orang tewas di dalam kecelakaan tersebut kecuali Koepcke.
BACA JUGA:Kisah Jam Tangan Milik Elvis Presley Yang Terjual Dengan Harga Rp 28 Miliar!
2.Dr. Leonid Rogozov adalah satu-satunya profesional medis dalam ekspedisi Soviet Antartic ketikayang melakukan operasi usus buntu darurat... pada dirinya sendiri.
Pada April 1961, ahli bedah menangani radang usus buntu sebagai hal yang biasa.
Namun, sebagian besar ahli bedah nggak pernah memiliki alasan untukmengoperasidiri mereka sendiri untuk alasan apa pun.
Hanya 12 peneliti yang membentuk ekspedisi Antartika Soviet keenam saat terjadinya Perang Dingin, dan Dr Leonid Rogozov adalah salah satunya.
Setelah rasa sakit itu dimulai, Dr. Rogozov nggak kesulitan mengidentifikasi gejala medisnya yang mengganggu sebagai serangan usus buntu akut.
Tak ada orang lain yang bisa diandalkan dalam kelompok ini.Lalu ia pun memutuskan untuk melakukannya sendiri.
Dia menggunakan suntikan Novocaine untuk insisi awal - anestesi lokal, bukan yang umum.
Cermin yang ia gunakan pun nggak membantu,kemudian ia mengoperasi dirinya sendiri menggunakannalurinya saja.
Ketika dia memeriksa usus buntu yang baru saja ia operasi, ia menemukan fakta bahwa jika dia terlambat sehari lagi, ususnya akan pecah dan dia bisa mati.
Hanya dua minggu setelah pemulihan, Dr. Rogozov kembali meneliti.
3.Ketika dikubur hidup-hidup oleh pacarnya, Michelina Lewandowska nggak menggunakan apa pun kecuali cincin pertunangannya untuk keluar.
Michelina Lewandowska berusia 27 tahun, ibu dari seorang anak tunggal dengan seorang pria bernama Marcin Kasprzak.
Kasprzak lalu merasa bosan dengan pacarnya itu. Iamembuat rencana untuk membunuhnya, menurut dokumen di pengadilan.Dia diduga punya teman yang membantunya untuk meyekap Lewandowska di dalam kotak kardus. Lalu dia menguburnya.
Hanya adacincin pertunangannya yang bisa ia gunakan sebagai satu-satunya alat.
Lewandowska mengatakan bahwa dia menghemat sedikit udara yang dia bisa dan berhasil memotong jalan keluar setelah Kasprzak menguburnya di bawah tanah di dalam kotak setebal 4 inci.
4.Alistair Urquhart tidak hanya bertahan di kamp POW Jepang yang terkenal selama Perang Dunia II - tapi juga selamat daribom atom Amerika di Nagasaki.
Pada Februari 1942, Alistair Urquhart adalah anggota resimen Skotlandia, Gordon Highlanders, yang ditempatkan di Singapura.
Saat itulah Jepang menyerbu dan mengambil semua orang di sana sebagai tahanan.Urquhart adalah satu orang dari 16.000 tahanan perang yang dipaksa pasukan Jepang untuk membangun Jalur Kereta Burma-Siam yang juga disebut Jalur Kematian.
Ribuan tawanan perang tewas ketika bekerja di rel kereta api ini — tetapi Urquhart entah bagaimana berhasil bertahan hidup.Akhirnya, dia dikirim ke tambang batubara dekat kota Nagasaki sebagai bagian dari kamp kerja paksa POW di sana.
Saat itulah AS membom Nagasaki dan Urquhart hanya berjarak 10 mil.Hebatnya, Urquhartnggak cuma berhasil kembali ke Skotlandia, tetapi ia hidup sampai usia 97 tahun dan meninggal dikelilingi oleh teman dan keluarga.
5.Calon Ibu, Ghofran Ammar Diab, pergi untuk memeriksakan kehamilan bersama suaminya - dan kemudian ISIS datang ke lingkungan mereka.
Ghofran Ammar Diab yang berusia 19 tahun dan suaminya berangkat ke klinik bersalin terdekat sekitar 20km di luar Mosul di Irak, mereka berpikir bahwa itu hanya kunjungan rutin.
Ketika suami Diab menunggu di luar, ISIS menyerbu daerah itu.
Pada saatpemeriksaannya selesai, Diabmencari suaminya,namun tidak pernah ditemukan lagi, menurut majalah Glamour.Seorang wanita bernama Sahar membiarkan Diab tinggal bersamanya selama empat bulan.
Karena ISIS melarang penggunaan telepon, Diab bahkan tidak bisa memberi tahu keluarganya bahwa dia baik-baik saja.Kekurangan makanan adalah masalah utama, Diab bertahan hidup dengan sesendok kecil pasta tomat yang dicampur air setiap hari.
Pada saat Diab siap melahirkan, dia dan bayinyamegalami kekurangan gizi.
Mereka juga tidak bisa ke rumah sakit, jadi adik perempuan Sahar membantu proses kelahiran.
Anaknya diberi nama Naba - yang berarti "berita baik" - dan beratnya di bawah tiga pon saat lahir.
Baik ibu dan bayi selamat, dan keduanya akhirnya berhasil pulang dengan selamat ke ibu dari Diab.