HAI-ONLINE.COM - Band elektronik veteran asal Bandung, Rock N Roll Mafia, baru saja merilis EP terbaru yang diberi judul Unison. Album ini merupakan karya lanjutan dari album mereka yang berjudul Prodigal yang rilis pada 2012 silam. Di dalam Unison, Rock N Roll Mafia berkolaborasi dengan beberapa musisi seperti Petra Sihombing, Neonomora, dan Danilla.
Unison digarap oleh Hendra Jaya Putra (progammer/synthesizer), Eky Darmawan (vokal/gitar), dan Bueno Jurnalis (bass/vokal) pada akhir 2017 lalu.
Proses pembuatan album ini berawal dari hubungan mereka dengan Petra yang menghasilkan “Intoxicated”, sebuah lagu yang dirilis lebih dulu sebelum menghasilkan materi Unison lainnya.
Kemudian Rock N Roll Mafia menjalani metode karantina di Bandung selama satu pekan pada bulan Oktober juga November. Petra bersama adiknya, Ben Sihombing, turut berpartisipasi di salah satu karantina tersebut yang kemudian menghasilkan salah satu lagu berjudul “Peculiar Things” (Dinyanyikan oleh Danilla).
“Pengalaman Petra jadi produser sudah nggak perlu diragukan kembali, ia sudah sering melakukan kerja sama dengan musisi-musisi lain,” puji Hendra.
Selain mendapat kontribusi dari Petra, Unison juga menerima asupan cukup banyak dari Ratih Suryahutamy atau lebih dikenal sebagai Neonomora. Selain menciptakan bagian refrain untuk “Peculiar Things”, ia juga menggarap lirik untuk “Crystallized” dan menyanyikannya.
“Ketika menulis lagu ini, gue sempat teringat momen ketika bertemu Rock N Roll Mafia di salah satu festival pada tahun lalu,” jelas Neonomora. “Saat mereka selesai tampil, giliran gue naik ke atas panggung bersama HMGNC. Di situ gue ingat di mana melihat mereka membuat gue bahagia untuk tampil di atas panggung. Gue seperti dibuat tercengang, atau bisa dibilang, crystallized. Awalnya berjudul ‘Eyes Talk’, di mana bisa diartikan sebagai pertemuan yang diawali dari mata ke mata.”
Sedangkan keterlibatan Danilla bermula dari keinginan eksperimen yang coba dilakukan oleh Rock N Roll Mafia.
“Itu adalah hasil rundingan bersama anak-anak,” jelas Lucky Sarwo selaku manajer Rock N Roll Mafia. “Kami sepakat ingin mencoba berkesperimen dengan vokalis-vokalis yang berkarakter kuat.”
Dirinya melanjutkan, “Setelah demo ‘Peculiar Things’ selesai yang memiliki nuansa mendayu-dayu, kami merasa bahwa lagu ini sangat cocok bila diisi oleh karakter vokal dari Danilla.”
Secara keseluruhan, Unison memiliki perbedaan yang cukup signifkan kalo dibandingkan dengan materi Rock N Roll Mafia sebelumnya. “Di Unison gue mencoba lebih lite dengan sound-sound yang lebih layak. Ini dikarenakan pemilihan dan keputusan aransemen musiknya sangat dipikirkan, benar-benar dirundingkan terlebih dahulu. Kami mencoba membuat sesuatu yang sederhana namun to the point, di situ tantangannya.”
Untuk bagian liriknya, Bueno mencoba memaparkan, “Lirik-lirik di Unison merupakan satu hal yang juga kami bahas bersama agar bagian ini dibuat lebih bercerita dan memiliki hubungan dengan para pendengar yang dituju.”
Eky pun menambahkan, “Kalo di Prodigal, liriknya lebih seperti ‘berontak’ atau mencoba menunjukan jati diri seseorang. Sedangkan di Unison, gue mencoba menulis dalam nuansa yang lebih bijaksana.”
Unison sudah dapat didengar lewat layanan musik digital Spotify. Rencananya Rock N Roll Mafia akan merilis EP ini dalam format fisik pada Juni 2018.