Ini 5 Bintang Sepak Bola yang Pernah Bikin Aksi Politik di Lapangan Hijau

Rabu, 11 April 2018 | 07:45
Hai Online

Ini 5 Pemain yang Bikin Aksi Politik di Lapangan

HAI-Online.com - Sepak bola dan politik adalah dua hal yang sejatinya berbeda. Buat lo yang nggak suka politik coba, deh, lo amatin. Pada kenyataannya regulasi sepakbola di suatu negara juga dipengaruhi politiknya.

Ada orang yang berpendapat kalo urusan sepakbola ya sepakbola, politik ya urursan politik. Hmmm, sebenarnya sah-sah aja punya sikap politik tertentu dalam sepakbola. Asalkan sepak bola yang murni olahraga yang seru, dijadiin kendaraan buat menindas kaum atau lawan politik lainnya. Itu nggak boleh!

CEK JUGA NIH:Ini 10 Pemain Sepak Bola yang Nama Jerseynya Bukan Nama Aslinya

Hal yang berbau politik emang rentan banget sama yang namanya kritikan. Tapi beberapa pemain dengan berani bikin selebrasi yang berbau politik. Walaupun di hujat, kayaknya mereka sebodo amat.

Penasaransiapa-siapa aja yang pernah bikin aksi politik di lapangan? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia 5 pemain yang pernah bikin selebrasi berbau politik. Cekidot!

1. Paolo Di Canio

Hampir nggak ada orang di benua Eropa bahkan dunia nggak punya luka batin sama pemikiran fasis. Yap, pemikiran fasis sejatinya diciptakan oleh dua tokoh Eropa terkenal yaitu Benito Mussolini dan Adolf Hitler. Pemikiran politik itu mengharuskan warga negara patuh secara otoriter sama negara.

Yang nggak nurut dianggap sebagai musuh. Sebagai sesama penganut paham fasis, mereka punya salam (salute) ala mereka sendiri. Di Canio pernah ngelakuin selebrasi dengan salute ala NAZI. Saat masih membela Lazio pada 2005, doi bikin selebrasi karena ngganggap salam itu untuk sesama orang Roma.

Gara-gara tindakannya itu, doi didenda dan kena larangan bermain satu pertandingan. Nggak cuma Di Canio sebenarnya. Nicholas Anelka, Samir Nasri, dan sejumlah pemain pernah ngelakuin selebrasi salute NAZI. Ada yang dapet kartu kuning, ada juga yang langsung diusir wasit.

2. Nicolas Anelka

Saat masih membal West Bromwich Albion pada 2013, mantan striker timnas Prancis ini bikin selebrasi kontroversial. Anelka berselebrasi dengan gestur quenelle. Kelihatannya, sih, cuma goyang biasa. Tapi gerakan itu ternyata sensitif banget buat penganut Yahudi. Beberapa orang ngganggap kalo gerakan itu jadi salute-nya NAZI zaman modern. Gara-gara selebrasi itu doi kena skorsing 2 laga dan akhirnya dipecat oleh WBA.

3. Frederic Kanoute

Sevilla pernah punya striker keren dari 2005-2012. Dia adalah Frederic Kanoute. Kanoute bangga membela Sevilla yang klubnya berada di wilayah Andalusia. Andalusia itu salah satu wilayah di Spanyol yang terkenal karena peradaban Islamnya.

Doi emang salah satu pemain yang taat beragama. Saat ajang Coap Del Rey kontra Deportivo La Coruna, Kanoute yang bikin gol nggak ragu buka jersey dan ngelihatin kaos dalamnya yang bertuliskan 'Palestina'. Sebagian orang nganggap selebrasi itu adalah sikap politik Kanoute terhadap Palestina yang mayoritas beragama Islam. Gara-gara selebrasi itu doi dapet hadiah kartu kuning dan denda 4.000 US Dollar oleh federasi sepakbola Spanyol.

4. Xavi Hernandez dan Charles Puyol

Sejatinya, waktu Spanyol menang Piala Dunia 2010 kontra Belanda dengan skor 1-0, media Spanyol terpecah belah. Ada yang ngganggap kalo kemenangan itu gara-gara Iker Casillas nepis tendangan Arjen Robben. Which is Casillas kiper Real Madrid yang adalah klub ibu kota Spanyol. Sebagian media beranggapan kalo kemenangan Spanyol gara-gara gol Iniesta which is doi andalan Barcelona tim Katalan.

Hampir semua warga Spanyol ngelupain satu selebrasi unik yang dibikin Xavi dan Puyol. Saat Spanyol juara, mereka nggak ngibarin bendara Spanyol, lho. Mereka kompak ngibarin bendera merah kuning Katalan. FYI, gara-gara juara Piala Dunia, Spanyol sejenak ngelupain konflik Katalan yang pengen merdeka dari Spanyol.

5. Cristiano Lucarelli

Mantan penyerang Italia, Cristiano Lucarelli pernah membela klub Livorno. Saking cintanya sama kota pelabuhan itu, Lucarelli pernah ngebela Livorno sebanyak 2 periode. Yaitu saat 2003/2007 dan 2009/2010. Sebagian besar warga Livorno adalah penganut paham komunis.

Lucarelli sendiri adalah pengagum berat Che Guevara yang terkenal karena tindakan pemberontakan dan revolusi. Saat 1997, doi yang mencetak gol nggak ragu untuk buka jersey dan ngelihatin wajah Guevara di kaos dalamnya. Doi menegaskan kalo itu bukan gestur politik tertentu. Tapi gara-gara selebrasi itu, doi nggak main bareng timnas Italia sampai 2005 sebelum dipanggil Marcello Lippi.

Tag

Editor : Hai Online