Curhatan Kelas XII Tentang Banyaknya Try Out Yang Sudah Mereka Ikuti: Penting, Sih, Tapi BIkin "Mabok"

Senin, 26 Maret 2018 | 06:00
Rizki Ramadan

ilustarsi ujian nasional berbasik komputer

HAI-online.com -Minggu lalu, temen-temen yang kelas XII abis menyelesaikan USBN alias ujian sekolah berstandar nasional. Nah, nggak sampe sebulan lagi, tepatnya 9 April, giliran UN yang mereka kerjakan. Terus lanjut SBMPTN dan ujian mandiri universitas.

Singkatnya, masa kelas XII padat banget sama yang namanya soal-soal ujian.

Itu belum seberapa. Sederetan ujian coba-coba alias try out. Nggak heran, kalau kelas XII disebut sebagai masanya mabok try out. Nggak percaya? Simak dulu deh curhatan para kelas XII ini.

Sampe Lupa Udah Ikut Berapa Kali TO

Ujiannya cuma 4 kali, tapi try out-nya bisa sampe sepuluh kali, tuh.Hampir tiap minggu sejak awal semester genap pasti ada tuh yang namanya try out. Entah itu try out dari sekolah, TO dari bimbel, TO dari kampus, dan TO dari mana-mana.

Ernst Fajar millenio dari SMAN 78 Jakarta bilang kalau selama ini dia udah ikut lebih dari 8 try out.

“Itu cuma try out yang dari sekolah dan dari bimbel. Sampe sekarang sih gue belum ikut TO yang di luar itu,” kata Ernst.

Sementara temen kita dari SMAN 2 Cibinong, ngaku udah sampe sepuluh kali ikut TO, tuh. Gils! “Gue ikut TO di sekolah itu 2 menuju 3. Kalo di bimbel, gue TO UN udah 2 atau 3 kali tapi kalo TO SBM udah 2 kali sama TO SBMPTN di luar bimbel dan sekolah, sekali. Jadi totalnya gue udah hampir 10 kali ikut TO,” kata Nabila Humaira Yasmin, warga XII IPS 2

Saking banyaknya jumlah TO yang diikuti, banyak juga siswa yang ngaku susah nginget lagi TO apa saja yang sudah mereka ikuti. “Kalau try out sih saking banyaknya sampe lupa udah berapa kali, tapi semuanya dari sekolah sih, Belom pernah ikut try out di luar sekolah,” Repet Clarissa Tiur dari SMAN 78 Jakarta

Ujian Nasional Berbasis Laptop eh komputer
Pada Belajar Nggak Sih Kalau TO?

Dari 6 orang yang HAI wawancara, yang belajar serius ada 2 orang, 2 lainnya cuma baca-baca dan sisanya ngaku nggak belajar.

"Kalau untuk try out SBMPTN gue sih udah nyicil belajar dari mulai kelas XI semester 2. Tapi terputus di tengah-tengah karena fokus belajar materi sekolah karena nilai-nilai di semester 1 kelas XII dibutuhin," ujar Kevin Mahatirazikra dari SMAN 2 Cibinong.

Beda lagi dengan Ernst, nih. Doi punya opini tersendiri soal try out. "Try out sendiri itu kan persiapan untuk ujian, jadi ngapain mempersiapkan untuk persiapan ujian," katanya sambil becanda.

Try Out Itu Berfaedah atau malah "Unfaedah" ?

Katanya, sih, try out itu dilakukan biar kita makin terlatih dengan soal-soal ujian berat nanti. Tapi, kalau TO-nya saja udah kebanyakan, apakah temen-temen masih pada ngerasain manfaatnya?

"Sebenernya TO itu penting, karena untuk ngetes kita udah siap atau belom," kata Albert Samuel dari SMAN 78 Jakarta.

"Faedah yang gue rasain itu TO sebagai ajang latihan, walaupun gue belom bisa serius. Gue berusaha naikin grafik nilai TO gue. Bagus sih buat motivasi," kata Nabila Humaira

Tapi ada yang bikin jengkel juga dari TO. Kevin nih menjelaskannya, "Selain capek, ya biasanya kan TO SBMPTN itu kan dilaksanain pas Sabtu – Minggu. Ya wasting holiday/weekend. Ya itu namanya juga kelas 12 ya pengorbanan lo disitu. Kalo TO bimbel malem sih biasanya Jumat jam 5 – 8 malem. Ngantuk sih ngantuk ya hehe. Pulangnya pasti mandi, makan terus langsung tidur. Besoknya belajar lagi," kata Kevin dari SMAN 2 Cibinong.

Kevin juga ngaku kalau dirinya ngerasa pusing, terbebani dan capek dengan TO. "Tapi ya mau nggak mau, karena sudah punya purpose jadi harus ngelalui proses. TO adalah salah satu prosesnya. Jalanin aja, jangan dibawa beban," repetnya.

Grafik Nilai TO Tetap Diperhatikan.

Yap, menariknya, walaupun bosen sama yang namanya TO, tapi banyak siswa yang tetep menjadikan hasil TO sebagai patokannya untuk evaluasi pembelejarannya, tuh.

Nabila, misalnya, doi ngejaga banget biar nilai TO-nya nggak kurang dari 8.

"Kalo grafik TO gue turun, gue bakal berusaha supaya nilai gue naik 2 kali lipat. Supaya gua ada rasa balas dendam ke diri gua jadi merasa terevaluasi," kata warga jurusan IPS SMAN 2 Cibinong

Kevin, teman seangkatan Nabila juga sama, tuh. Dia selalu nunggu-nunggu hasil TO dan menjadikannya patokan.

"Misalnya hasil TO keluar, nih, tapi nggak sesuai sama yang gue ekspektasikan, buat evaluasi aja. Kerjain lagi soalnya dan bahas sama guru-guru gue. Ngukur kemampuan diri sampe bisa sesuai target. At least sebelum SBM, target gue udah tercapai sehingga pas hari – H SBM jadi PD," katanya

Kata Guru

Ibu Margaretha Sumartining, Ketua Panitia Try Out SMAN 2 Cibinong berkata bahwa idealnya, siswa tuh ikut TO sebanyak 3 kali saja.

"Sehingga bisa terlihat peningkatan yang terjadi. Bisa dianalisis juga nilainya apakah meningkat, tetap atau malah menurun. Idealnya memang tujuan TO untuk mengoptimalkan hasil ujian, mengetahui kesiapan siswa, membiasakan siswa menghadapi ujian," kata Bu Margaretha.

Gunanya try out adalah agar siswa bisa dapat bayangan tentang soal-soal ujian. "(Ikut try out) Pasti sangat efektif, karena melatih anak dengan soal yang mirip dengan yang akan keluar. Dibandingkan dengan yang remang-remang tidak tau mau kemana pasti terlihat bedanya karena sudah pernah mengerjakan soal sejenis itu," kata Drs H. Iding Sirojudin, gur dari SMAN 78 Jakarta.

Para guru juga udah tahu nih kalau siswa-siswanya pasti bakal ngerasa jenuh sama TO dan ujian.

"Kita paham juga dengan padatnya kegiatan mereka, yang punya kegiatan diluar juga seperti bimbel, simulasi dan TO lainnya," kata bu Margaretha.

"Biar ga jenuh selain ngerjain TO juga ngebahas TO nya dengan guru di sekolah atau di bimbingan les, nanya lewat Whatsapp gurunya juga bisa kok, guru mana sih yang ga mau nilai muridnya bagus," ujar pak Iding.

Satu hal yang peru banget lo sadari adalah lo mesti melewati masa-masa kelas XII ini dengan senang hati. Berapa pun jumlah TO yang lo ikuti, berapa pun jumlah ujian yang lo hadapi, lo nggak sendiri!

Penulis:

Girvan Bhagaskara - SMAN 78 Jakarta

Diena - SMAN 2 Cibinong

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya