HAI-online.com -Dalam gelarannya yang ke-60 akhir Januari lalu, Grammy Awards mendapat tudingan soal perhelatannya yang mendiskriminasi para musisi perempuan. Hal itu lantaran Grammy dituduh minim memasukkan keterlibatan perempuan dalam acaranya dari beragam sisi, mulai dari pengisi acara sampai deretan nomine.
Dalam nomine yang disusun Grammy, tercatat hanya Lorde sebagai musisi perempuan yang masuk dalam kategori Album of Year. Sayangnya, kategori itu lantas dimenangkan Bruno Mars.
Seusai acara, Neil Portnow selaku Presiden Recording Academy berusaha memberi jawabatan atas tuduhan yang mulai ramai dibicarakan banyak orang tersebut. Menurutnya, ia tentu nggak bisa, sob, memuaskan semua orang lewat penghargaan Grammy dan meminat industri musik perempuan untuk perlu bangkit.
Nggak berhenti di situ, Portnow juga memberi keterangan resmi di situs Grammy. Dalam keterangannya ia mengaku telah memilih kata-kata yang salah dan ingin meluruskannya. Portnow mengaku isu kesetaraan gender perlu dibahas, termasuk dalam bidang musik. Selain itu, ia juga bersama Grammy akan menderikin satuan tugas (Satgar) independen yang akan membahas soal isu diskriminasi gender.
"(Satgas khusus diskriminasi perempuan) untuk mengulas semua aspek yang kami lagukan sebagai organisasi, mengidentifikasi di mana kami bisa berlaku lebih banyak mengatasi batasan yang jelas atau bias yang tidak disadari dapat mengganggu kemajuan perempuan dalam komunitas musik," tutur Portnow dalam situs Grammy.
Bersama satgas barunya itu, ia dan Grammy juga akan menempatkan diri untuk diawasi sekaligus mengatasi kebenaran segala hal yang terungkap nantinya.Well,semoga satgas ini memang bekerja sebagaimana mestinya ya bro!