Tahun 2017 udah kelar. Cerita-cerita dalam dunia sepak bola 2017 tinggal kenangan. Selain kepindahan beberapa pemain bintang ke berbagai klub, ada satu hal yang selalu bikin sedih. Yaitu melihat para pemain bintang satu per satu menggantungkan sepatunya.
Tahun 2016 ada nama Steven Gerrard, Nemanja Vidic, Luca Toni yang say good bye dari dunia sepak bola. Di tahun 2017 ternyata lebih banyak lagi. Ini 5 pemain bintang yang memutuskan pensiun di tahun 2017 dilansir dari FourFourTwo.
Baca Juga: Ini 6 Pemain Sepak Bola Yang Come Back Setelah Pensiun
Semoga aja, di tahun 2018, makin banyak pemain muda yang bisa menggantikan para legenda yang udah pensiun ini, yah...
1. Frank Lampard
Memulai kariernya dari akademi West Ham United, dan mencicipi tim utama The Hammers, Lampard pernah dipinjamkan ke Swansea City pada 1995/1996. Diboyong pada 2001, Lampard melakoni masa jayanya bersama The Blues dan menjadi gelandang yang ditakuti di Inggris.
Bersama Chelsea, doi pernah meraih tiga Premier League, empat Piala FA, dua Piala Liga, dua Community Shield, satu Liga Champions dan Europa League.
Baca Juga: Setelah Pensiun, Ini Alasan Rio Ferdinand Jadi Petinju Profesional
Saat era keemasannya habis, Lampard hengkang ke New York FC pada akhir musim 2013/2014. Sempat dipinjamkan ke Manchester City, Frankie kembali ke New York FC sampai 2016. Dan memutuskan gantung sepatu pada 2017.
2. Philip Lahm
Siapa bilang posisi bek harus berpostur tinggi besar? Coba lihat Philip Lahm! Badan sih boleh kecil. Tetapi punya kecepatan menghalau bola dan ikut andil dalam setiap serangan membuat Lahm menjadi bek yang disegani.
Bersama Die Mannschaft-julukan timnas Jerman-doi pernah menyabet Piala Dunia 2014 dengan menekuk Brazil dengan skor 7-1. Selain itu, doi juga bisa bermain di berbagai lini pertahanan. Mulai dari winger back, sampai jadi holding midfielder. Gokil!
Tumbuh di Akademi Bayern Munich, Lahm berhasil menembus tim utama FC Hollywood pada 2002. Bersama Munich, Lahm mengoleksi delapan titel Bundesliga, enam trofi DFB-Pokal, tiga DFL-Supercup, satu DFL-Ligapokal, Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub.
Menginjak usia 33 pada musim 2016/2017, Lahm memilih gantung sepatu karena keterbatasan fisik yang nggak memungkinkan buat lanjut di dunia sepak bola profesional.
3. Xabi Alonso
Mengikuti rekan setimnya, Lahm, Xabi Alonso juga memilih pensiun di usia 35 tahun pada musim 2016/2017. Karirnya meroket kala diboyong oleh Liverpool pada musim 2004/2005.
Baca Juga: Nggak Nyangka, 5 Pesepakbola Ini Pensiun Sebelum Usianya Mencapai 30! Kenapa Ya?
Bersama The Reds, doi berhasil menyabet The Big Ears pada musim 2004/2005 di Istanbul yang disebut 'malam sakral' Liga Champions. Karirnya kian meroket ketika di rekrut El Real dan meraih La Decima (titel ke 10) Liga Champions.
Hengkang ke Allianz Arena di usia kepala tiga nggak bikin Alonso tumpul. Doi juga bersinar di FC Hollywood. Gaya permainannya mirip dengan Andrea Pirlo. Bedanya doi lebih hebat di pertahanan karena punya teknik tackling bersih buat ngerebut bola. Gokil!
4. Francesco Totti
Kalau yang ini ibarat suami istri sama klub. Yup, Francesco Totti emang pengen 'sehidup semati' bareng AS Roma. Mengawali karir sebagai pemain inti Roma pada 1992 dan pensiun di usia 40 tahun.
Selama 25 tahun 'menikah' dengan klub ibukota, torehan trofinya emang nggak terlalu banyak dibanding klub Italia yang lain. Totti mengkoleksi 619 pertandingan dengan 250 goal.
Baca Juga: Tiga Pemain Italia Ini Ikutan Pensiun Bersama Buffon, Alasannya Apa?
Karirnya di Roma, juga secemerlang di timnas Italia. Bareng Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Luca Toni, dan Andrea Pirlo, Totti berhasil menyabet Piala Dunia 2006 di Jerman.
Demi mengenang jasa Totti, AS Roma sampai mengirimkan jersey nomor 10 ke luar angkasa dengan roket. Oh iya, satu lagi certia Totti yang perlu dikenang. Kalau main Play Station 1 terus pake AS Roma, sepelan apa pun tendangan Totti, nggak bakal bisa ditangkap kiper. Paling banter cuma ketepis.
5. Andrea Pirlo
Kehadiran Pirlo di dunia sepak bola berhasil mengubah mindset posisi holding midfielder. Dari yang sebelumnya cuma berperan menghalau bola sebelum masuk ke pertahanan, sampai jadi play maker di setiap serangan.
Terciptanya strategi deep laying playmaker nggak lepas dari peran Andre Pirlo. Pirlo pensiun setelah melalui karier yang gemilang bersama Brescia, Inter Milan, AC Milan, Juventus, dan New York City FC, serta timnas Italia. Bersama Gli Azzurri, Pirlo sukses membantu negara menjuarai Piala Dunia 2006.
Sosoknya yang tenang dan penuh karisma bikin Pirlo jadi pemain yang disegani. Masa emas Pirlo ketika ia 10 tahun membela AC Milan dan Juventus dari 2011-2015.