Buat anak-anak Efek Rumah Kaca, video klip yang bagus itu nggak perlu ribet-ribet kok bikinnya. Yang penting ada ceritanya, dan bisa nempel terus di kepala layaknya film.
"Video klip yang gue suka itu ada dua macam: yang ceritanya bagus, dan yang surreal. Yang ceritanya bagus tuh contohnya video klip Smashing Pumpkins yang Try, Try, Try. Keren banget tuh ide ceritanya. Kalo yang surreal misalnya There There-nya Radiohead," kata Cholil, vokalis, kepada HAI.
Cek: 7 Adegan Ini Pasti Selalu Muncul di Film Horor Indonesia
Sebelas dua belas sama yang dibilang sang drummer, Akbar. Dia lebih suka video klip yang bercerita. Bahkan sekalipun ceritanya nggak ada hubungannya sama lirik lagu.
"Buat gue, video klip itu harus berdiri sendiri. Nggak usah dibikin nyambung sama lagunya. Lihat aja video klip Blur yang Coffee and TV. Jalan ceritanya unik banget. Lucu tapi mengharukan juga. Padahal nggak ada hubungannya sama lagu. Intinya sih, jangan jadi template deh. Mentang-mentang lagu cinta, video klipnya cewek sama cowok. Jangan gitu-gitu doang, lah...," ujar Akbar.
Lain lagi yang dibilang sama Adrian. Pembetot bass Efek Rumah Kaca ini lebih suka video klip yang dark, dan didukung oleh ide yang kuat.
"Gue sih suka video klip yang konsepnya sederhana, tapi idenya unik. Contohnya nih, video klip Plastik yang Statis. Itu eksekusinya gampang, tapi idenya kuat. Cuma ngegambarin kehidupan di satu kamar aja, tapi di kamar itu ada satu lubang buat ngintip kamar lain. Simpel, kan? Gue juga suka video klip Soundgarden yang Black Hole Sun. Setting-nya sih cuma di kolam renang situ doang, tapi karakternya banyak. Jadinya dark banget. Aneh, tapi keren," kata Adrian.
Nah, video klip keren versi kamu, kayak apa?