Salah satu ciri khas Pak Jokowi adalah, kalo dateng menemui rakyatnya, doi selalu bikin kuis dan hadiahnya adalah sepeda.
Presiden Jokowi memiliki makna tersendiri tentang kendaraan beroda dua yang dijalankan dengan diayuh tersebut.
"Bersepeda itu mandiri dan bekerja keras. Kemajuan, kelajuan, juga kecepatan dihasilkan dari usaha sendiri, gerak tubuh sendiri, tanpa mesin atau dorongan tenaga orang lain. Seberapa cepat kita ingin sampai ke tujuan tergantung seberapa keras kita mengayuh," tulisnya di Facebook.
Nah, supaya kamu nggak kaget kalo ketemu Pak Jokowi terus dikasih kuis, HAI punya sedikit bocoran dan panduan.
Dijamin, panduan ini nggak bakal bikin kamu malu-maluin pas jawab kuis Pak Jokowi. Soalnya, kalo diperhatiin, pertanyaan Pak Jokowi sebenarnya itu-itu aja. Paling, beda jumlah yang harus dijawab. Kalo ikut tips ini, dijamin nggak bakal kayak si bocah ikan tongkol itu deh. Simak ya!
1. Kuis sebutkan nama suku
Seperti yang dilakukan ketika berkunjung ke daerah, dalam acara ini, Pak Jokowi juga menyelipkan kuis.
Kali ini, seorang mahasiswa UGM asal Kabupaten Wonogiri, Heri Kristanto Boeboe, mendapatkan kesempatan berhadapan langsung dengan Presiden di atas mimbar.
"Biasanya di daerah menyebut angka lima, kalau di sini akan menyebut angka 10. Kalau saya sebut lima gampang banget. Kalau 10 kita coba," kata Pak Jokowi.
Yap, Pak Jokowi emang sering bikin kuis soal suku Indonesia. Syaratnya pun cukup mudah, cukup sebutin aja beberapa nama suku yang ada. Nah, buruan hafalin deh nama-nama suku di Indonesia! Nggak usah yang ribet, yang gampang aja kayak Baduy, Batak, Asmat, Banjar, Dayak, Jawa, hingga Madura.
2. Kuis sebutkan nama pulau
Nah, nama pulau pasti gampang banget. Tapi kalo lebih dari lima, biasanya kita bingung tuh, soalnya inget sama pulau-pulau besar aja.
Padahal, ada yang namanya Pulau Nias, Kepulauan Riau, atau sebutin aja nama-nama pulau seribu kayak Pulau Pari atau Pulau Harapan.
Asal jangan nyebut Pulogadung ya, jelas salah!
3. Kuis Pancasila
Tapi, Pak Jokowi seringnya ngasih kuis ini ketika pesertanya anak kecil! Hehehe, pelajar kayak kita mah pasti soalnya lebih susah.
4. Kuis sebutkan nama provinsi
Seperti biasa, di sela pidatonya, Pak Jokowi membagi-bagikan sepeda bagi para siswa. Pak Jokowi kemudian meminta anak-anak tunjuk tangan.
Awalnya, Pak Jokowi menunjuk seorang anak perempuan. Namun, justru Feri yang maju ke depan. Akhirnya, Pak Jokowi meminta keduanya untuk naik ke atas panggung.
Setelah meminta sang anak perempuan menyebutkan lima nama suku yang ada di Indonesia, tibalah giliran Pak Jokowi bertanya ke Feri.
Pak Jokowi nampak kebingungan pertanyaan apa yang akan diberikan ke Feri.
"Feri mau ditanya apa? Suku kan tadi sudah. Perkalian dan penambahan mau enggak? Perhitungan," tanya Pak Jokowi.
Feri dengan cepat menggelengkan kepalanya. Respons Feri mengundang tawa sekitar 1.500 pelajar yang hadir.
"Ya sudah, kamu minta ditanya apa?" tanya Pak Jokowi lagi.
Kemudian, Feri mengatakan, Presiden lebih baik bertanya tentang ibu kota provinsi yang ada di Indonesia.
"Oh ya sudah, Feri sekarang sebutkan tiga saja, ibu kota provinsi di Indonesia," kata Pak Jokowi.
Feri menjawab, "Ibu kota Papua, Jayapura; Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung; Ibu Kota Provinsi Maluku Utara, Ternate".
Tepuk tangan riuh langsung membahana mendengar kelancaran jawaban Feri.
Rupanya, Pak Jokowi masih ingin menguji pengetahuan Feri.
"Tambah lagi," pinta Pak Jokowi.
Feri kemudian menjawab, "Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, Palembang".
"Tambah lagi," kata Pak Jokowi.
"Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, Padang," jawab Feri.
Feri yang bertubuh kecil itu mampu menjawab sembilan ibu kota provinsi.
Jawaban Feri yang lain, yakni Ibu Kota Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh; Ibu Kota Provinsi Maluku, Ambon; Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu dan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak.
Pertanyaan soal provinsi ini ternyata bukan cuma pernah ditanyakan ke Feri. Beberapa kali, Pak Jokowi juga membuat soal tersebut jadi kuis. Nah, kebayang kan kalo anak kayak Feri aja harus jawab 10 provinsi, gimana kayak kita ya? Latihan dulu!