Menurut Penelitian, Musik Jenis Ini Bahaya Banget Kalau Kamu Putar Saat Mengemudi!

Selasa, 22 Agustus 2017 | 08:42
Hai Online

Mengemudi

Selain kamar mandi, mobil adalah tempat buat kita jadi penyanyi dadakan. Apalagi kalau di radio lagi memutar beberapa lagu favorit, dijamin, kita bakalan langsung goyang!

Emang, sih, mendengarkan musik jadi cara paling ampuh buat mengusir jenuh saat kita melakukan perjalanan, terlebih saat harus melakukan perjalanan jarak jauh.

Tapi udah pada tahu belum, kalau ternyata musik yang kita dengarkan dapat mempengaruhi pola mengemudi kita?

“Menurut berbagai penelitian di Amerika dan Inggris, mendengarkan musik sambil mengemudi memang dapat membawa dampak yang beresiko,” ujar Roswita Amelinda, Director of Indonesia Learning Centre through Culture (IndoLecture).

Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa banyak pengemudi yang menghayati mengemudikan mobilnya sama seperti datang ke tempat karaoke. Artinya, mereka mencari sesuatu yang menghibur. Namun ternyata, hiburan dan kepuasan inilah, baik sadar atau nggak, malah menjadi resiko tersendiri.

“Karena tugas utama yang seharusnya adalah mengemudi menjadi mendengarkan dan menghayati musik yang didengarkan. Ini berpotensi pada terjadinya kecelakaan. Dan berbagai penelitian menunjukkan kalau musik yang didengarkan memang memiliki pengaruh terhadap pola atau cara mengemudi,” lanjut perempuan yang akrab disapa Wita.

Menurut Wita, ada beberapa musik yang bisa memengaruhi mood berkendara kita. Berikut Penjelasannya…

Musik Cadas Bikin Agresif

Slayer
Menurut Wita, musik-musik keras kayak heavy metal atau rock, yang punya ketukan di atas 100 ketuk per menit, membuat kita para pendengarnya akan memiliki kecenderungan untuk mengemudikan mobil dengan cara atau pola yang agresif, seperti berkendara dengan kecepatan tinggi dan aktif menyalip kendaraan lain.

“Musik rock atau heavy metal menggugah mood yang melatarbelakangi perilaku-perilaku agresif. Mood dan emosi yang tergugah dengan cara seperti ini mempengaruhi proses mengolah informasi sehingga biasanya menjadi kurang akurat, seperti salah memprediksi jarak antar kendaraan, atau sudut putaran mobil ketika berbelok, dan sebagainya. Gampangnya, hal ini sama kayak saat kita marah, kita sulit berpikir dengan jernih,” imbuh Wita menegaskan.

Hindari Lagu Galau!

Sigur Ros
Jenis lagu-lagu yang melow nyatanya juga nggak disarankan, guys. Alasannya jelas. Dengan mendengarkan lagu-lagu galau, kemungkinan akan membuat kita jadi menghayati musik itu terlalu dalam.

“Lagu yang kita sukai justru kadang dapat membahayakan jika digunakan saat mengemudi. Misalnya, membuat kita jadi membayangkan situasi-situasi yang sesuai dengan lagu, baik berdasarkan pengalaman sebelumnya atau imajinasi. Kita menjadi sedih berlebihan, atau juga senang berlebihan,” repet Wita menegaskan.

Jazz dan instrumental jadi musik yang menenangkan

Depapepe
Tempo dan irama musik-musik jenis ini dinilai cocok karena sesuai dengan irama detak jantung manusia yang berkisar antara 60 sampai 80 ketuk per menit.

“Peneliti asal Israel, Brodsky and Kizner, pada tahun 2012, merancang musik yang terbukti cukup mampu meningkatkan keamanan berkendara. Musik-musik ini instrumental, artinya tidak bervokal atau berlirik. Musik-musik yang easy listening kayak smooth jazz dan mengandung suara alat musik etnik, bisa membuat kita nyaman tanpa memancing pengemudi untuk bersenandung, sehingga nggak memecah konsentrasi ketika mengemudi,” lanjut Wita.

Tag

Editor : Hai Online