Ini Dia Alasan Kenapa Indonesia Nggak Maju-maju Dalam Sains dan Teknologi

Selasa, 08 Agustus 2017 | 10:15
Hai Online

Sains dan teknologi

Suka atau nggak, Indonesia udah ketinggalan dalam pengembangan sains, teknologi, sampai kualitas pendidikan tinggi. Nggak usah ngomongin dunia dulu, dari negara-negara tetangga ASEAN, Indonesia juga ketinggalan.

Dilansir dari Kompas.com, Chairil Abidin, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ngejelasin penyebabnya lewat Buku Putuh Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia 2045.

Chairil mengatakan bahwa pendidikan tinggi menghadapi sejumlah kendala dalam melakukan riset, kayak waktu ngajar dan penelitian yang nggak sesuai, terbatasnya anggaran sampai fasilitas riset, serta insentif yang nggak menarik buat peneliti.

Selain itu, kompetensi guru juga jadi salah satu faktornya. Hasil rata-rata uji kompetensi guru pada tahun 2015 hanya 53,02 persen. Untuk calon guru, nilai uji kompetensi lebih rendah lagi, 44 persen kemampuan di bidang kompetensi dan 56,69 di bidang pedagogik.

“Nggak ada anak SMA yang bright yang mau jadi guru. Persoalan kualitas dosen yang dirilis Asia Week tahun 2000, Indonensia ada di bawah kualitas Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia,” ujar Chairil.

Nggak berhenti sampai di situ, faktor bahasa juga rupanya nggak bisa disepelekan. Faktor bahasa jadi kendala utama kurangnya suara Indonesia dalam penelitian di tingkat global, khususnya kesehatan dan kedokteran.

“Faktor gizi juga berperan. Ada 37 persen prevalensi tubuh pendek dengan rata-rata IQ 89. Jadi nggak heran kalau skor PISA (Programme for Internasional Student Assessment) kita rendah," ucap Chairil.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul Kenapa Indonesia Tak Maju-maju dalam Sains dan Teknologi?

Editor : Hai Online

Baca Lainnya