Di masa-masa penyelenggaraan UNBK, memang masih sering banget terdengar ricuhnya. Bahkan, di beberapa sekolah siswa diminta membawa laptop pribadinya untuk ujian. Tapi sekarang ini, keadaan udah berubah, sekolah dibantu pemerintah udah kian sadar akan pentingnya fasilitas sekolah, terutama komputer.
SMKN 5 Tangsel misalnya, seperti dilaporkan Harian KOMPAS, sekolah yang baru pertama kali mengikuti UNBK tahun ini memiliki fasilitas komputer dengan jaringan internet 8 MBPS dengan server 16 gb. Bahkan, sekolah yang sebelumnya numpang di gedung Padahal syarat yang diajukan pemerintah tuh cukup dengan server 2 gb. SMPN 7 Tangerang Selatan ini punya menara jaringan internet.
“Salah satu kejuruan yang ada di SMKN 5 Tangsel adalah Grafika. Jurusan itu membutuhkan komputer yang kuat serta jaringan internet yang lancar,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 5 Tangerang Selatan kepada KOMPAS. Untuk mendukung prioritas ini, sekolah mengambil anggaran dana dari perbaikan lapangan upacara.
Begitu juga SMK Al-Muhtadin di Depok, Jawa Barat. Terpicu oleh syarat UNBK, sekolah ini meningkatkan spesifikasi 80 komputer desktop sekolah dengan kapasitas server 8 gb.
“Harganya memang mahal, tetapi manfaatnya tidak hanya untuk UNBK. Bisa digunakan semaksimal mungkin untuk pembelajaran lima tahun mendatang,” kata Kepala SMK Al-Muhtadin Eko Jaya.
SMK Diponegor juga menambah komputer sekolahnya hingga 6 unit awal tahun ini dengan total dana Rp 30 juta.
Asiknya lagi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat ngaku bakal menjalin kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi untuk meningkatkan kekuatan koneksi.
“Akan ada kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan jaringan internet itu, ujar Gubernur jabar Ahmad Heryawan.
Wah, emang deh, UNBK nggak selamanya bawa kesusahan aja. Ada hikmahnya juga. Ya, walau pun yang akan ngerasain sih bukan kelas XII tetapi adik kelas nanti.