Di tengah gencarnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerukan pembangunan karakter pada peserta didik lewat program Ko-Ekstrakurikuler, justeru kasus kekerasan yang melibatkan pendidik malah terus terjadi.
Terakhir, Rabu (10/8) kemarin, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Makassar, Sulawesi Selatan, dianiaya oleh orangtua siswa. Diduga, kasus ini berawal ketika guru tersebut menegur MA, siswa yang tidak mengikuti pelajaran menggambar. Baca: Lagi, Kasus Murid Ditegur Guru Babak Belur
Pakar pendidikan dan pelatih guru Itje Chodidjah mengungkapkan, rentetan kasus tersebut menunjukkan ada kekeliruan mendasar dalam sistem pendidikan, termasuk sistem pendidikan guru dan penghargaan orangtua terhadap guru atau sekolah.
"Ini saatnya membenahi sistem pendidikan, termasuk pola perekrutan dan sistem pendidikan guru," kata Itje dikutip dari Kompas, Kamis (11/8).
Rentetan kasus kekerasan di sekolah, terlebih kasus murid ditegur guru yang babak belur ini antara lain pernah terjadi di beberapa sekolah, di antaranya gara-gara melakukan: