Mungkin ini bukan ajang lomba lari, tapi orang-orang tetap mendaftar sebagai pelari untuk berlomba-lomba mengumpulkan donasi. Kok bisa sih?
Yap, inilah running movement bertitel NusantaRun yang udah masuk Chapter 3. Nggak seperti event-event lomba lari yang ada di setiap akhir pekan, acara ini menurut Jurian Andika selaku Chairman dari Yayasan Lari Nusantara, adalah bukan sekadar ajang mengumpulkan medali melainkan mengumpulkan uang untuk donasi.
“NusantaRun ini kerap meracuni orang-orang terutama para pecinta lari untuk mau berlari di sini, jarak jauh lagi, dan tetapi mereka juga harus mau mengumpukan donasi,” kata Jurian saat menggelar preskon Kamis (3/9) di Delico Café, Jakarta Pusat.
Meski begitu, ajang lari ini nggak sepi peminat. Terbukti pada dua tahun sebelumnya digelar, pelari muda (junior) sampai pelari senior mau ikutan lari yang termasuk unik ini. Bagaimana tidak, setiap pelari yang mendaftarkan diri di ajang NusantaRun mereka harus sudah siap menyumbangkan sejumlah uang untuk disetorkan ke yayasan atau foundation yang konsen dengan dunia pendidikan.
Setelahnya, mereka bakal mengajak teman, saudara, keluarga, rekan kerja dan orang-orang untuk ikut menyumbangkan dana dengan tujuan yang sama baik sebeleum maupun setelah menamatkan lari sesuai batas waktu yang ditentukan panitia.
“Pelari tidak akan ada yang pegang uang sepeserpun, sebab ketika sudah terpilih, kalau terpilih jadi pelari tahun ini ya, maka uang donasi yang dikumpulkan tadi tidak masuk ke rekening kami atau pelari melainkan masuk ke rekening yayasan yang resmi ditunjuk kami,” katanya lagi.