Melalui obrolan via sambungan telepon, frontmanThe Downtown Fiction, Cameron Leahy mengungkapkan jika dirinya sangat terinspirasi dari Rolling Stone dan Blnk 182. Nggak hanya itu, Cameron juga berharap jika TDF akan selalu dikenang menjadi band yang hebat. Simak obrolan kami dengannya di bawah ini.
Siapa sosok yang sangat menginpirasi kamu dalam bermusik?
Rolling Stone. Band tersebut punya porsi yang cukup banyak dalam inspirasi musik saya. Sejak kecil saya mendengarkan mereka dan sudah seperti menjadi bagian hidup karena hampir setiap hari diperdengarkan oleh orang tua saya.
Siapa band favoritmu ketika remaja?
Blink 182! Saya penggemar berat mereka hingga kini. Blink 182 membuat selera musik saya semakin berwarna dan akhirnya lebih condong ke pop punk. Dari Blink 182 saya mulai belajar membuat lagu berenergi dan juga bercerita tentang perempuan dan percintaan. Pada akhirnya musik saya terpengaruh dengan percampuran antara Rolling Stone dan Blink 182.
Sebutkan satu hal spesial yang hanya bisa dilakukan oleh TDF daripada band lain.
Hahaha.. Apa ya? Aduh cukup sulit menjawabnya. Mungkin saya lebih pandai merayu ketimbang vokalis lain. Eh, tetapi saya tidak yakin juga. Ada pertanyaan lain? Hahaha..
Apa yang akan kamu rindukan jika beranjak tua dan TDF tidak ada lagi?
Mungkin saya akan membuka semua dokumentasi yang saya punya. Tetapi jika TDF benar-benar habis. Di satu sisi saya ingin TDF ingin terus ada hingga kami semua menjadi tua dan dikenang sebagai band yang hebat. Banyak rencana yang sudah terbayangkan bersama TDF.
Bagian mana dari konser TDF yang tidak boleh terlewatkan?
Semuanya! Kalian harus menonton kami secara keseluruhan. Biasanya akan klimaks di saat saya membuka baju dan mengajak penonton melompat sambil bernyanyi. Saya senang melakukan hal itu karena membuat kami lebih dekat dengan mereka pendengar kami. Melebur dalam satu energi.
Pernah mendengar Indonesia sebelumnya?
Tidak. Saya baru mendengar Indonesia dan Jakarta ketika ada tawaran manggung datang. Jujur saya tidak begitu mengetahui tentang Indonesia, tetapi saya rasa akan menyenangkan bisa berada di sana. Hanya terbayang Indonesia terletak di Asia dan sebuah kesempatan langka bisa menyambangi Jakarta.
Jika Ozzy Osbourne nekat makan kelelawar di panggung dan M.J mempunyai moonwalk, apa yang membuatmu menjadi unik?
Wow, saya pikir cukup sulit untuk melakukan aksi makan keleawar di panggung ataupun moonwalk. Saya tidak mencoba menjadi unik, hanya saja tetap berusaha menunjukan jati diri sebagai seorang vokalis di panggung. Tidak harus menjadi unik, jika penonton puas dan bisa bernyanyi bersama TDF saya sudah cukup puas.
Ada cerita apa di balik lagu I Just Wanna Run?
Lagu tersebut menceritakan tentang hubungan baik yang menjadi buruk di mana salah seorang di antara mereka menjadi korban dan lainnya yang memunculkan itu semua. Ingin pergi dari masalah itu tetapi tidak bisa karena seolah terjebak dengan kerumitan yang ada termasuk juga dengan cinta. sangat rumit ya! Hahaha..
The Downtown Fiction dijadwalkan akan menyambangi Jakarta dan menggelar konsernya pada 14 Mei 2011 mendatang di Tennis Indoor Senayan bersama hey Monday dan A Rocket To The Moon.