Mungkin pendapat tadi terlalu berlebihan. Tapi mungkin juga nggak. Yang pasti antara musik Jamaika - entah itu ska, rocksteady, ataupun reggae - dan hip hop memang sangat berkaitan erat. Karena dari sisi sejarah, masyarakat Jamaika-lah yang lebih dulu mempunyai tren deejaying (DJ) dan emceeing (MC). Di Kingston, ibukota Jamaika, mereka melakukannya sejak tahun 60-an.
Tentunya belum ada istilah seperti MC, rap atau bahkan hip hop. Masyarakat penggila musik dansa di Kingston menyebutnya sound system. Istilah ini merujuk pada kesukaan mereka memboyong piringan hitam, microphone, dan speaker segede-gede sapi ke tempat umum. Dan jika ada sound system di sebuah bar atau bahkan taman, berarti di sana ada music party, tempat di mana semua orang bisa berdansa dan bernyanyi.
Lantas apa hubungannya sama DJ Kool Herc yang direken sebagai the Godfather of Hip Hop?
Nah, DJ Kool Herc itu sebenarnya adalah pria dengan nama asli Clive Campbell kelahiran Kingston, Jamaika pada tanggal 16 April 1955. Dia baru hijrah ke Bronx, New York pada tahun 1967. Herc mengenang masa kecilnya di Kingston yang penuh dihiasi musik. "Saya ingat hampir di setiap sudut kota ada saja orang yang memutar musik dengan sound system yang keras. Semua orang menari dan bernyanyi," kenangnya.
Tak heran ketika tumbuh remaja di Bronx dia selalu tertarik mengoleksi piringan hitam, sebagian malah merupakan koleksi yang dibawanya dari Jamaika. Dan ketika ayahnya membawa sebuah P.A System (Audio System) yang sudah tak terpakai ke rumahnya, timbullah niat iseng Herc. Dia memutar koleksi piringan hitamnya keras, dengan turn table dengan pengeras suara speaker. Secara nggak sadar, ingatannya akan sound system Jamaika, dia praktekkan juga di Bronx.
Dari situlah, kakak perempuannya punya ide untuk menggelar pesta dari malam sampai pagi di sebuah apartemen di 1520 Sedgwick Avenue. Sebuah pesta yang nantinya akan berkembang menjadi sebuah pergerakan musik anak muda di wilayah Bronx. Lalu berkembang menjadi sebuah sub-kultur bernama hip hop.
"Awalnya musik yang saya mainkan adalah musik-musik dari Jamaika macam, rocksteady dan reggae. Tapi karena permintaan audiencedi Bronx, saya akhirnya juga memutar juga lagu soul James Brown, RnB dan funk," kata Herc dalam sebuah wawancara.
Dari musik-musik asli Amerika itu, dia menemukan cara untuk memisahkan lagu dengan beatnya. Caranya adalah dengan memainkan dua piringan hitam yang sama di atas dua turntable. Teknik ini diakui orang sebagai teknik DJ-ing (deejaying) dasar yang harus bisa dikuasai seorang DJ. Masih banyak lagi teknik deejaying yang berasal dari eksplorasi teknik Herc dan masih terus dipakai oleh para DJ masa kini.
Di setiap aksinya, Herc juga ditemani oleh seorang MC yang bertugas menyapa audience lewat ocehannya. Inilah asal muasal kerjasama DJ dan MC dalam sebuah panggung hip hop. Di setiap aksinya pasti selalu ada para penari jalanan yang ikut berpesta meramaikan suasana. Biasanya mereka yang disebut dengan istilah B-boy unjuk skill tarian yang kadang mirip seperti akrobat itu.
Hip hop memang lahir di Bronx, "ditemukan" oleh DJ Kool Herc, sebagai sebuah inovasi dari sound system Jamaika.